digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab pencemaran udara. Pencemar yang dihasilkan berupa partikulat dan gas. Salah satunya adalah gas NO2, yang berbahaya bagi kesehatan dan memiliki efek lebih permanen dibandingkan polutan sejenis (CO2). Untuk mengurangi dampak pencemaran dari gas buang kendaraan bermotor, perlu dibangun koridor hijau di sekitar jalan raya. Pada perancangan ini studi kasus yang dipilih adalah koridor hijau sepanjang jalan Soekarno Hatta Bandung. Koridor jalan memiliki karakter yang khusus sehingga perlu dilakukan studi sebelum memulai perancangan. Dari hasil studi, diketahui karakteristik jalan yang erat kaitannya dengan pencemaran. Karakteristik tersebut meliputi karakter kemacetan sebagai sumber pencemar, pejalan kaki dan pengendara sebagai reseptor yang akan dilindungi, karakter fungsi bangunan di sekitar jalan, dan karakter hijau eksisting sebagai barrier. Hasil analisis digunakan untuk menentukan objek perancangan. Untuk memaksimalkan kinerja koridor hijau, perlu penanaman vegetasi pereduksi. Di Indonesia telah dilakukan penelitian mengenai jenis-jenis vegetasi pereduksi yang dapat digunakan dalam perancangan ini. Sebelum memulai perancangan, jenis-jenis vegetasi pereduksi dianalisis berdasarkan karakter visual dan fungsinya dalam lanskap jalan. Terdapat 7 fungsi yang menjadi kata kunci kriteria penataan vegetasi pada lanskap jalan yaitu reduksi polusi image, signage, buffer cahaya, transparansi, keteduhan, dan jalur pejalan kaki.