digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prelo Indonesia adalah perusahaan C2C e-commerce yang fokus pada jual beli barang bekas yang diresmikan pada tahun 2015. Saat ini, Prelo Indonesia mengalami ketertinggalan dibandingkan dua kompetitor utamanya. Performansi Prelo pada empat faktor intensi penggunaan, yaitu trust in marketplaces, website quality, familiarity with brand, dan trust in marketplaces memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan kompetitornya berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan metode IPCA. Untuk menjadi pilihan pertama, Prelo harus memiliki merek yang kuat agar konsumen dapat mengenali Prelo sebagai platform jual beli barang bekas. Oleh karena itu, perlu dirancang strategi komunikasi pemasaran untuk merek Prelo yang dapat membangun ekuitas merek Prelo Indonesia. Pengembangan model ekuitas merek dilakukan dengan menggunakan kerangka dasar, yaitu Brand Equity Creation Process Model. Dari model tersebut, dikembangkan 16 hipotesis penelitian. Model teoretis ini diuji dengan menggunakan sampel sebanyak 245 responden. Data diolah dengan metode strucutural equation modelling untuk mengetahui hubungan kausal antarvariabel dalam model dan latent class analysis untuk membentuk segmentasi responden. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima segmen konsumen dari sudut pandang penjual yang dibedakan berdasarkan aktivitas komunikasi pemasaran untuk membangun ekuitas merek dan karakteristik demografis. Pada penelitian ini juga dirancang strategi komunikasi pemasaran untuk membangun ekuitas merek Prelo Indonesia, yaitu dengan menentukan target audiens, tujuan komunikasi, saluran komunikasi, dan aktivitas komunikasi yang berpengaruh untuk membangun ekuitas merek Prelo Indonesia.