digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM) merupakan komponen penting bagi perekonomian Indonesia, dengan jumlah mencapai 64 juta UKM yang mencakup 99,99% dari populasi bisnis. Namun, UKM sering menghadapi tantangan dalam pengelolaan manajemen, pemasaran, keuangan, dan strategi bisnis akibat keterbatasan sumber daya dan kemampuan. Pandemi Covid-19 telah memperburuk situasi ini dengan menurunkan penjualan, produksi, dan pendapatan UKM. Meskipun demikian, pandemi juga memaksa UKM untuk beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya e-commerce, yang menawarkan banyak keuntungan seperti peningkatan pendapatan, pengurangan biaya transaksi, dan kenyamanan bagi konsumen. E-commerce berkembang pesat dan diperkuat dengan banyaknya marketplace yang saat ini menguasai pasar di Indonesia. Marketplace merupakan kategori spesifik dari platform e-commerce yang berperan sebagai penghubung antara penjual, baik individu maupun bisnis yang menawarkan produk atau layanan dengan pembeli, individu yang mencari produk atau layanan untuk dibeli. Marketplace menyediakan tempat bagi berbagai UKM untuk membuka toko online dan menjual produk mereka, sehingga membantu UKM menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi marketplace oleh UKM di Pekanbaru Model yang digunakan pada penelitian ini adalah Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM) yang diperluas dengan menambahkan variabel internal, yaitu pengaruh kepercayaan (trust) dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions), serta variabel eksternal, yaitu dukungan pemerintah (government support) terhadap niat UKM untuk mengadopsi marketplace. Penelitian ini menggunakan 19 indikator untuk mengukur 6 konstruk penelitian. Survei dilakukan terhadap 110 UKM pakaian perempuan di Pekanbaru, dan data diolah menggunakan metode PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Modelling). Pengumpulan data menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dan memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan ii pengalaman penggunaan marketplace, aplikasi yang paling banyak digunakan adalah Shopee. Hasil menunjukkan bahwa trust, perceived ease of use, perceived usefulness dan government support berpengaruh positif dan signifikan terhadap marketplace adoption. Lebih lanjut, diketahui bahwa trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness, perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness. Akan tetapi, tidak ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara facilitating conditions dan marketplace adoption. Penelitian ini menawarkan rekomendasi untuk pelaku UKM, penyedia layanan dan pemerintah terkait dorongan UKM untuk mengadopsi marketplace sesuai dengan temuan yang dihasilkan pada penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi praktis bagi UKM dalam mengoptimalkan penggunaan marketplace sebagai strategi bisnis di era digital, serta memberikan masukan bagi pemerintah dalam merancang kebijakan yang mendukung digitalisasi UKM.