digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada bisnis asuransi, data besar klaim memiliki nilai observasi yang cenderung besar. Oleh karena itu untuk melihat sifat dari data klaim asuransi diperlukan metode yang sesuai dan memperhitungkan variabel-variabel lain yang sekiranya dapat mempengaruhi besar klam tersebut. Selain itu juga tentu pada dunia bisnis asuransi perlu adanya antisipasi mengenai klaim di masa yang akan datang. Sehingga diperlukan suatu metode untuk memprediksi hal tersebut yang pada penelitian kali ini digunakan Model Linier Diperumum. Penentuan prediksi besar klaim dalam hal ini memperhitungkan beberapa varibel prediktor yang ada pada klaim personal injury diantaranya tingkat kecelakaan, ada atau tidaknya perwakilan hukum, dan waktu operasional. Prediksi besar klaim yang dihasilkan nantinya akan berguna sebagai cadangan klaim sebagai tindak antisipasi jika terdapat kejadian klaim di masa yang akan datang. Saat ini telah diketahui beberapa metode untuk membangun suatu cadangan klaim beberapa tahun ke depan. Salah satunya yang popular adalah metode Chain-Ladder. Namun, metode tersebut belum memperhitungkan distribusi peluang besar klaim yang ada. Dengan alasan tersebut akan dicoba alternatif lain yaitu dengan menggunakan Model Linier Diperumum, Pada penelitian kali ini akan dibandingkan metode mencadangkan klaim menggunakan metode Chain-Ladder dan Model Linier Diperumum. Hasil perbandingan diperoleh bahwa dengan menggunakandata mentah yang langsung dibangun dalam bentuk segitiga run-off lalu cadangannya dibuat menggunakan Model Linier Diperumum akan menghasilkan presentase kesalahan dan rataan selisih kuadrat residual terkecil dengan nilai paling kecil dibandingkan dengan ketiga bentuk cadangan klaim lainnya.