digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kubis bunga merupakan salah satu sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pada budidaya tanaman kubis bunga, penggunaan pupuk anorganik seringkali menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas kubis bunga. Diperlukan suatu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan limbah ternak urin sapi yang memiliki kandungan hara baik untuk tanaman dan jumlahnya melimpah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga. Penelitian ini terdiri satu perlakuan kontrol dengan pemberian pupuk sintetis dan tiga perlakuan variasi konsentrasi urin sapi 100 ml/l air (P1), 200 ml/l air (P2), dan 300 ml/l air (P3) dengan dosis yang sama, yaitu 200 ml/tanaman. Penelitian ini dilakukan di lahan milik PT East West di kecamatan Cisarua, Bandung Barat selama ± 3 bulan dari proses persemaian sampai dengan proses panen. Pengamatan yang dilakukan terhadap parameter pertumbuhan, yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun kubis bunga. Parameter hasil yang diamati adalah berat segar curd, diameter curd, dan kekerasan curd kubis bunga serta nilai estimasi produktivitas kubis bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair konsentrasi 30% memberikan hasil paling baik dari tiga perlakuan variasi konsentrasi urin sapi meskipun tidak berpengaruh secara nyata. Perlakuan pemberian pupuk organik cair urin sapi dengan konsentrasi 30% dapat menghasilkan rata-rata tinggi tanaman mencapai 56,8 cm, rata-rata jumlah daun sebanyak 23,3 helai, rata-rata berat segar curd mencapai 475 gram, rata-rata diameter curd 18,7 cm, dan rata-rata kekerasan curd sebesar 2,8 kgf/cm2. Hasil penelitian yang diperoleh juga menunjukkan jumlah daun dan kadar klorofil total daun kubis bunga dari perlakuan pemberian pupuk organik cair urin sapi konsentrasi 20% sebesar 25 helai dan 14,8 mg/L. Selain itu, pupuk organik cair urin sapi 30% juga dapat meningkatkan nilai estimasi produktivitas, yakni mencapai 13,48 ton/ha/tahun.