Penggunaan pemecah angin sebagai penghalang bising pada jembatan bentang panjang menimbulkan masalah optimasi fungsi diantara keduanya. Bentuk pemecah angin yang berupa kisi-kisi dapat mengurangi performa atenuasi suara serta reduksi kecepatan angin apabila jarak celah antar kisi terlalu besar. Jarak celah yang terlalu kecil akan menimbulkan beban angin yang dapat membahayakan. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi pada perangkat lunak COMSOL Multiphysics. Modul simulasi yang digunakan adalah modul akustik dan modul aliran udara. Model jembatan bentang panjang yang digunakan adalah jembatan Suramadu. Terdapat dua tipe pemecah angin yang diujikan, yaitu tipe V dan tipe C. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua konfigurasi pemecah angin yang diujikan, baik tipe V maupun tipe C, menghasilkan tegangan di bawah kekuatan tekuk material Plexiglas untuk kecepatan angin 23,15 m/s. Jarak celah optimum dari tipe V adalah 1 cm yang menghasilkan insertion loss maksimal sebesar 20 dB pada 1000 Hz dan reduksi kecepatan angin 89%. Jarak celah optimum dari tipe C adalah 2 cm dan 6,67 cm. Jarak celah 2 cm menghasilkan insertion loss maksimal sebesar 21 dB pada 1000 Hz dan reduksi kecepatan angin 89%; serta untuk celah 6,67 cm menghasilkan insertion loss maksimal sebesar 28 dB pada 1000 Hz dan reduksi kecepatan angin 76%.