WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
WAHYU E. FILIA HUTABARAT
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
Fotodegrasi zat warna merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan
akibat pencemaran zat warna. Metilena biru merupakan salah satu polutan air yang sulit terurai
dan menyerap cahaya tampak sehingga perairan mengalami kekurangan asupan cahaya.
Semikonduktor merupakan material yang mampu mendegradasi zat warna dengan
memanfaatkan energi cahaya. Kemampuan fotodegradasi ZnO yang merupakan material
semikonduktor dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan ZnO dengan material
nanopartikel seperti MXene. ZnO/MXene akan memberikan hasil degradasi yang lebih efektif
pada rentang UV dan cahaya tampak akibat berkurangnya laju rekombinasi dan pelebaran
rentang penyerapan cahaya ZnO. Kemampuan fotodegradasi dari ZnO/MXene juga dapat
ditingkatkan dengan memodifikasi bidang kristal ZnO. Bidang (002) merupakan bidang yang
polar yang berinteraksi lebih dengan air. Modifikasi bidang dilakukan dengan memvariasikan
jenis alkohol berantai lurus pada sintesis ZnO. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD,
perbandingan intensitas puncak bidang (002) dengan intensitas puncak bidang (101) untuk
ZnO yang disintesis menggunakan metanol, etanol, 1-propanol, dan 1-butanol berturut-turut
adalah 1,21; 2,98; 1,57; dan 3,23. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa ZnO berhasil
terbentuk dengan adanya serapan dari ikatan Zn-O di daerah bilangan gelombang 500 cm?1.
Hasil pengukuran energi celah menggunakan persamaan Kubelka Munk dan Tauc plot,
menunjukkan bahwa energi celah ZnO yang disintesis menggunakan metanol, etanol, 1
propanol, dan 1-butanol berturut-turut adalah 3,15; 3,15; 3,14; dan 3,19 eV. Sedangkan, energi
celah untuk ZnO/MXene dengan perbandingan massa MXene:ZnO 1:10, 1:25, dan 1:50
berturut-turut adalah 3,04; 3,12; dan 3,13 eV. Selain itu, hasil pengukuran energi ekor Urbach
menunjukkan angka 0,15; 0,13; 0,14; 0,10 eV untuk ZnO yang disintesis dengan metanol,
etanol, 1-propanol, 1-butanol. Adapun energi ekor Urbach untuk ZnO/MXene yang disintesis
dengan perbandingan massa MXene:ZnO 1:10, 1:25, 1:50 berturut-turut adalah sebesar 0,59;
0,26; dan 0,09 eV. Berdasarkan hasil uji fotokatalitik, tetapan laju terobservasi (kobs) untuk
ZnO/Mxene 1:10, 1:25 lebih kecil dari kobs ZnO. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
kemampuan adsorpsi ZnO/MXene terhadap metilena biru lebih besar sehingga menurunkan
konsentrasi metilena biru dalam larutan dan banyak permukaan ZnO yang tertutup oleh
MXene.