digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pre Stack Depth Migration (PSDM) dalam medium isotropi telah banyak memberikan bukti peningkatan kualitas citra seismik bila dibandingkan dengan Pre Stack Time Migration (PSTM). Namun, apabila pengerjaan Pre Stack Depth Migration ini masih menggunakan asumsi bahwa medium bumi adalah medium yang isotropi, maka tetap saja citra yang dihasilkan tidak akan akurat. Kita memerlukan sebuah pengerjaan Pre Stack Depth Migration dengan memasukkan parameter – parameter anisotropi ke dalam prosesnya, sehingga citra seismik yang dihasilkan bisa memberikan hasil yang tidak bias dalam estimasi kedalaman dan kecepatan. Dalam penelitian ini, data seismik yang digunakan adalah data seismik darat (offset 4170 meter) dengan VTI (Vertical Transverse Isotropy) sebagai asumsi medium anisotropinya. Penggunaan asumsi medium anisotropi ini didasari oleh adanya perlapisan shale yang sangat tebal dan juga perselingan antara lapisan sand – shale. Secara teoritis, digunakan dua parameter untuk mengkarakterisasi medium ini, yaitu ε dan δ. Kedua parameter ini didapat dengan menggunakan bantuan data sumur. δ merupakan parameter anisotropi yang mendeskripsikan variasi kecepatan terhadap arah near vertical sedangkan ε merupakan mendeskripsikan variasi kecepatan terhadap arah near horizontal. Parameter δ dan ε digunakan dalam proses transformasi dari kecepatan interval isotropi ke kecepatan interval anisotropi dan juga dalam proses PSDM anisotropi. Kemudian dilakukan updating pada kecepatan interval anisotropi dan interval ε hingga diperoleh gather hasil PSDM yang datar Secara umum, PSDM anisotropi memberikan image yang lebih baik dalam penggambaran fault. reflektor yang lebih continue, dan image yang lebih bersih. Depth migrated gather hasil PSDM anisotropi juga lebih lurus, bahkan pada offset jauh jika dibandingkan dengan hasil dari PSDM isotropi.