digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pangalengan merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi oleh gunungapi Kuarter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari tatanan geologi, vulkanostratigrafi detil dan alterasi hidrotermal pada Daerah Pangalengan bagian selatan. Luas area penelitian mencakup 98 km2, dengan koordinat UTM berada pada rentang 776000 – 790000 mT dan 9196000 – 9203000 mU zona 48S datum WGS84. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis peta topografi dan citra SRTM, pemetaan dan pengambilan sampel lapangan untuk menentukan penyebaran litologi, urutan vulknostratigrafi, dan sebaran alterasi daerah penelitian. Hasil analisis tersebut selanjutnya divalidasi dengan analisis petrografi dan uji analisis XRD (X-Ray Diffraction). Secara umum, geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 10 satuan yang terdiri dari Lereng Aliran Piroklastik Haruman Kidul, Perbukitan Lava Ujungan, Pegunungan Aliran Lava Puncak Cacing, Lereng Aliran Piroklastik Kuda, Punggungan Dinding Kaldera Kuda, Dataran Antar Gunungapi Pangalengan, Lereng Aliran Piroklastik Wayang, Bukit Aliran Piroklastik Kamiru, Kubah Lava Windu, dan Danau Cileunca. Vulkanostratigrafi daerah penelitian terdiri dari 3 khuluk yaitu Khuluk Kencana, Khuluk Kuda, dan Khuluk Malabar. Gumuk daerah penelitian terdiri dari 6 Gumuk yaitu Gumuk Ujungan, Gumuk Haruman Kidul, Gumuk Puncak Cacing, Gumuk Kuda, Gumuk Wayang dan Gumuk Windu. Satuan unit vulkanostratigrafi daerah penelitian terdiri dari 18 satuan yang terdiri dari Lava Andesit Ujungan 1 (Ul1), Lava Andesit Ujungan 2 (Ul2), Lapili Jatuhan Ujungan (Uj), Lava Andesit Haruman Kidul (Hl), Breksi Piroklastik Aliran Haruman Kidul 1 (Ha1), Breksi Piroklastik Aliran Haruman Kidul 2 (Ha2), Lava Andesit Puncak Cacing 1 (Pcl1), Lava Andesit Puncak Cacing 2 (Pcl2), Lava Andesit Kuda 1 (Kl1), Breksi Piroklastik Aliran Kuda (Ka), Lava Andesit Kuda 2 (Kl2), Tuf Jatuhan Pangalengan (Pj), Breksi Piroklastik Aliran Pangalengan (Pa1), Tuf Aliran Pangalengan (Pa2), Breksi Piroklastik Aliran Wayang (Way), Breksi Piroklastik Aliran Windu (Wda), dan Lava Andesit Windu (Wdl) and Aluvium Cileunca. Struktur geologi di daerah penelitian dibagi menjadi struktur primer dan struktur sekunder, struktur primer terdiri dari kekar, kekar kolom, dan autobreksi. Struktur sekunder daerah penelitian terdiri dari Sesar Menganan Cibaliung 1, Sesar Menganan Cibaliung 2, Sesar Mengiri Waringin, Sesar Turun Banjarsari, Sesar Menganan Citawa dan Struktur Kawah Gunung Windu. Alterasi yang terjadi pada daerah penelitian dibagi menjadi 3 sistem yaitu Sistem Alterasi Cayur yang terjadi setelah pembentukan Lava Ujungan pada bagian selatan Gunung Ujungan, yang terdiri dari tipe alterasi argilik lanjut. Sistem Alterasi Bunikasih yang terbentuk pada bagian barat daerah penelitian, yang terjadi setelah pensesaran Cibaliung, terdiri dari alterasi tipe filik, subpropilitik, dan argilik, serta berkaitan erat dengan sistem endapan mineral epitermal sulfida rendah. Sistem Alterasi Windu yang terletak pada bagian timur daerah penelitian, setelah pensesaran Citawa, terdiri dari tipe Alterasi Argilik Lanjut dan berkaitan dengan sistem panas bumi Wayang - Windu. Sejarah Geologi di daerah penelitian dapat dijelaskan dengan 5 tahap yang semuanya terjada pada kala Plistosen, tahap pertama diawalai oleh pembentukan Gunung Kencana yang terdiri dari Gumuk Ujungan dan Haruman Kidul, diikuti oleh pembentukan Gunung Kuda yang terdiri dari Gumuk Puncak Cacing dan Gumuk Kuda, tahap selanjutnya adalah pengisian Dataran Pangalengan, pembentukan Gunung Wayang – Windu, dan Pensesaran Citawa diikuti oleh alterasi hidrotermal di sekitar Gunung Windu.