Perubahan pola arus dan gelombang laut dapat menyebabkan perubahan pada pola sedimentasi di dasar laut. Perubahan-perubahan ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Pada laporan ini faktor utama terjadinya perubahan pola adalah kegiatan reklamasi dan pengerukan yang lokasinya sangat dekat dengan jalur pipa bawah laut. Aktivitas tersebut tentu saja dapat mempengaruhi pipa bawah laut tersebut, terutama kemungkinan menyebabkan terjadinya free span yang akan berujung pada risiko kegagalan pipa. Risiko ini akan dianalisis dengan membagi pipa menjadi 52 zona dan melakukan 14 skenario analisis untuk mendapatkan nilai ijin dari gelombang dan arus yang dapat melewati pipa tanpa menyebabkan kegagalan. Kemudian membandingkan nilai ijin tersebut dengan nilai actual, untuk arus dengan melakukan simulasi. Untuk gelombang dengan cara membandingkannya nilai data gelombang hasil hindcasting. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan probabilitas kegagalan masing-masing oleh arus dan gellombang. Nilai ijin gelombang dapat diperoleh dari hasil simulasi refraksi dan difraksi oleh software Mused3D sedangkan nilai ijin arus dapat diperoleh dengan perhitungan menggunakan standard code Det Norsk Veritas RP F105 – Free Spanning Pipeline. Konsekuensi kegagalannya sendiri telah ditentukan oleh pihak perusahaan dengan rangking 5. Dan pada akhirnya hasil analisis menunjukan bahwa pipa bawah laut akan mengalami kegagalan free span akibat kegiatan reklamasi dan pengerukan dengan kategori menengah hingga tinggi.