Wanagon merupakan salah satu cebakan Skarn Au yang berada di area Kontrak Karya (COW-A) PT. Freeport Indonesia, dengan kadar rata-rata Au mencapai 0,96 ppm. Wanagon terletak di tiga kilometer sebelah barat dari Grasberg,
pada koordinat 731520mT-732200mT dan 9549140mU-9549620mU. Penelitian dilakukan untuk menentukan zonasi alterasi, zonasi mineralisasi, serta hubungan antara unsur Au dan As dengan menganalisis sebelas sumur bor, yaitu WD31-01,
WD31-02, WD31-03, WD31-04, WD27-02, WD27-05, WD23-03, WD23-04, WD19-01, WD19-04, dan BGT-06 secara makroskopik, mikroskopik (analisis petrografi dan mineragrafi), analisis NIR, dan analisis geokimia assay. Melalui analisis yang dilakukan, diketahui stratigrafi daerah penelitian terdiri dari empat satuan batuan. Keempat satuan batuan tersebut adalah Satuan Batupasir Kuarsa (berumur Kapur Akhir), Satuan Batugamping (berumur Kapur
Akhir), Satuan Batugamping-Dolostone (berumur Paleosen) yang diterobos oleh Satuan Intrusi Andesit (berumur Pliosen). Daerah penelitian telah mengalami proses alterasi hidrotermal dan membentuk enam zona alterasi hidrotermal, yaitu (1) Zona Kalsit-Andradit-Klorit, (2) Zona Aktinolit-Tremolit-Epidot, (3) Zona Klorit-Biotit, (4) Zona Pirofilit-Serisit-Kuarsa, (5) Zona Epidot-Klorit-Kaolinit, dan (6) Zona Kalsit-Kalsedon-Montmorilonit. Mineralisasi yang terbentuk didaerah penelitian dibagi menjadi Zona Pirit dan Zona Sfalerit. Koefisien korelasi antara unsur Au dan As pada daerah penelitian bernilai 0,2174 sehingga secara statistik keduanya tidak saling berhubungan. Akan tetapi kedua unsur saling berasosiasi
secara spasial. Au dengan kadar >4ppm berasosiasi dengan As dengan kadar >500ppm. Persebaran kedua unsur mengikuti orientasi dari Sesar Wanagon Mill yang merupakan struktur utama di daerah penelitian. Proses alterasi di derah penelitian dimulai dengan terbentuknya Zona (1) yang merupakan tahap progradasi, dilanjutkan dengan terbentuknya Zona (2) yang merupakan zona retrogradasi. Kemudian terbentuk Zona (3), (4), (5), dan kemudian
(6) akibat dari penurunan suhu, tekanan dan konsentrasi fluida hidrotermal. Mineralisasi yang terjadi di daerah penelitian berasosiasi dengan Zona Kalsit-Andradit, Zona Aktinolit-Tremolit-Epidot, dan Zona Epidot-Klorit-Kaolinit.
Ketiga zona ini berasosiasi dengan Zona Pirit dan Sfalerit dengan persentase 10- 40% sehingga merupakan zona Au ekonomis yang dapat dijadikan target eksploitasi.