digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Situ Cisanti, yang terletak di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merupakan hulu Sungai Citarum. Situ Cisanti berperan sebagai pemasok utama kebutuhan air, tempat rekreasi, sumber irigasi kegiatan pertanian dan perikanan. Kualitas air Situ Cisanti terus mengalami penurunan, dimana mulai terjadi kondisi eutrofik, serta pendangkalan di bagian inlet. Penelitian ini mencoba melakukan, penilaian kualitas air menggunakan bioindikator makrofita, yang meliputi keanekaragaman makrofita menggunakan indeks Shannon Wiener (H), IP (Indeks Pencemaran) dan ESMI (Ecological State Macrophyte Index) serta menunjukkan kepentingan suatu jenis tumbuhan yang memiliki peranan dalam komunitas menggunakan indeks nilai penting (INP). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2016. Data yang diperoleh merupakan data musim penghujan. Pengambilan sampel air dilakukan di tujuh stasiun sampling dengan teknik grab sampling. Pengambilan sampel makrofita hanya meliputi lima stasiun yang merupakan zona litoral. Kualitas air Situ Cisanti secara komprehensif termasuk tercemar berat hingga tidak tercemar berdasarkan interpretasi nilai IP, H, dan ESMI. Rata-rata nilai parameter yang telah melewati baku mutu air kelas II menurut PP No. 82 Tahun 2001 adalah TSS (stasiun 4), COD (stasiun 4 dan 5), dan total fosfat (stasiun 1, 2, 3, 4 dan 5). Diperoleh 26 jenis makrofita yang meliputi empat tipe hidup yakni Floating (tumbuhan yang terapung dipermukaan dan akarnya menjuntai kebawah), Emergent (tumbuhan yang berakar didasar tetapi sebagian besar batang dan daunnya berada diatas permukaan air), Submerged (tumbuhan yang seluruh bagian tubuhnya terendam air) dan Rooted – floting (tumbuhan yang akarnya didasar dan hanya daunnya saja yang berada dipermukaan air). Jenis makrofita yang berlimpah adalah Eichornia crasipess, Paspalum vaginatum, Aternanthera philoxeroides, dan Myriophillum aquaticum yang menyebar disemua stasiun yang persebarannya menyeluruh di zona litoral pengambilan sampel (stasiun 1, 2, 3, 4, dan 5). Dari hasil perhitungan indeks nilai penting diperoleh empat jenis makrofita yang memiliki peranan dan penyebarannya menyeluruh di zona litoral. Berdasarkan validasi indeks pencemaran dengan indeks Shannon-Wiener menunjukkan korelasi cukup kuat dengan nilai -0,450 begitu pula indeks pencemaran dengan ESMI dengan nilai -0,459. Nilai korelasi sangat lemah dengan nilai -0,064 dan 0,083 adalah korelasi dari indeks pencemaran dan ESMI dengan INP. Indeks Shannon-Wiener dengan INP menunjukkan korelasi lemah dengan nilai -0,202. Dan indeks Shannon-Wiener dengan ESMI menunjukkan korelasi sangat kuat dengan nilai -0,202. Dan indeks Shannon-Wiener dengan ESMI menunjukkan korelasi sangat kuat dengan nilai 0,935. Nilai korelasi menujukkan adanya hubungan antara faktor fisika kimia lingkungan dengan kelimpahan dan keanekaragaman makrofita. Nilai korelasi kuat, mengindikasikan bahwa makrofita dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui kualitas air.