Lapangan Panas Bumi Muara Laboh terletak di Kabupaten Solok Selatan, 150 km
kearah Tenggara dari kota Padang. Lapangan ini telah dilakukan eksplorasi sejak
tahun 2007 dan diperkirakan memiliki kapasitas 220 Mw. Pada lapangan ini sudah
terdapat 6 buah sumur dan sudah dilakukan beberapa kegiatan akuisisi
Mikroseismik dan Magnetotelurik. Lapangan Panas Bumi Muara Laboh termasuk
dalam tahap eksplorasi dan memerlukan informasi lebih lanjut untuk memasuki
tahap eksploitasi oleh karena itu penulis memodelkan struktur kecepatan dibawah
reservoir Muara Laboh. Penelitian ini menggunakan data gempa mikro sebanyak
135 kejadian dari 14 September 2010 sampai 2 April 2011 dan terdapat 2692
kejadian dari tanggal 23 September 2012 sampai 22 Desember 2013 dengan total
2827 kejadian. Gempa mikroseismik direkam pada 36 jaringan stasiun yang
tersebar. Untuk memaksimalkan hasil picking waveform maka data tersebut diolah
menggunakan metode Master Event Cross Correlation untuk memperbaharui data
katalog dan mendapatkan hasil yang lebih akurat. Pengolahan data selanjutnya
menggunakan perangkat lunak TomoDD untuk menghasilkan relokasi hiposenter
dan struktur kecepatan 3D dibawah reservoir geothermal Muara Laboh. Hasil dari
model kecepatan 3D tersebut dapat digunakan untuk mengetahui struktur dan fase
fluida yang terkandung dibawah permukaan Panas Bumi Muara Laboh.