Seismik interferometri secara sederhana adalah studi mengenai interferensi antara sinyal seismik yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari perbedaan diantara pasangan sinyal tersebut. Seismik Interferometri pertama kali diperkenalkan oleh Claerbout pada 1968, Claerbout menunjukkan bahwa respon reflektansi dari lapisan horizontal dapat disintesis dari respon transmitansi. Berdasarkan sumbernya, metode seismik interferometri dapat dibedakan menjadi seismik interferometri sumber terkontrol dan seismik interferometri pasif. Seismik interferometri membuat salah satu receiver dapat dianggap sebagai sumber, meskipun tidak ada sumber fisik, sehingga receiver ini disebut juga sebagai sumber virtual (virtual source). Kelebihan metode seismik interferometri ini adalah dapat menggunakan sumber seismik alami dengan frekuensi rendah dibandingkan dengan metode konvensional yang mengharuskan penggunaan sumber seismik aktif yang lebih memakan biaya. Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas mengenai konsep dan prinsip - prinsip dasar interferometri serta aplikasi dan pemanfaatan dari seismik interferometri untuk mentransformasi data VSP (Vertical Seismic Profile) menjadi data Xwell (Cross Well). Data crosswell disintesis dengan melakukan korelasi silang antara respon set geophone pada dua buah sumur dengan sumber berada di permukaan dan respon masing – masing set geophone telah di normalisasi dan difilter terlebih dahulu. Hasil korelasi silang yang di dapatkan tidak persis sama dengan respon asli, yaitu respon pada geophone di salah satu sumur dimana sumber berada di sumur lainnya, namun dari perbandingan hasil korelasi silang dan respon asli dapat dilihat beberapa kemiripan sehingga dapat disimpulkan bahwa metode ini mungkin digunakan sebagai metode lain untuk mensitesis data crosswell tanpa harus menggunakan sumber di sumur.