Bus Rapid TransJakarta dari awal peluncurannya sampai sekarang, yakni selama 12 tahun, kinerjanya masih belum optimal. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan BRT TransJakarta masih belum optimal salah satunya dari segi integrasi antar modanya, sehingga memerlukan peningkatan kualitas integrasi antar moda dengan kata lain intermodalitasnya. Dari hal ini perlu diadakan evaluasi terhadap prasarana intermodalitasnya sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja BRT Trans Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dari sarana intermodalitas fisik dalam hal ini jalur pedestrian dan sky walkΓβΓΒΈ ruang tunggu, dan ruang parkir. Penilaian dilakukan pada kriteria ΓβΓβ kriteria yang mempengaruhi kinerja sarana dan menentukan prioritas kriteria pada setiap sarana yang dievaluasi. Metode Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan tingkat prioritas kriteria terhadap setiap sarana tersebut. Hasil analysis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum semua kriteria mendapatkan penilaian yang cukup baik, kecuali untuk keamanan dan universalitas pada jalur pedestrian, kepadatan pada ruang tunggu dan keamanan pada ruang parkir, yang mendapatkan penilaian buruk. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa perbandingan antara kriteria prioritas dengan hasil penilaian dari responden relatif sama kecuali untuk sarana ruang tunggu. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa kondisi sarana intermodalitas fisik masih dalam taraf cukup baik, namun perlu perbaikan kedepannya untuk meningkatkan level pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi diarahkan untuk mendorong perbaikan sarana intermodalitas fisik dengan merenovasi dan menambah fasilitas yang ada pada jalur pedestrian, sky walk, ruang tunggu, dan ruang parkir.