2013 TA PP INNEZ RENATA 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP INNEZ RENATA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Conveyor belt merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses distribusi pada industri. Pemindahan barang-barang industri dapat dilakukan lebih cepat dan teratur dengan menggunakan conveyor belt ini. Akan tetapi, jarak tempuh yang cukup jauh memungkinkan adanya gangguan-gangguan teknis yang dapat mengganggu keberlangsungan proses distribusi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem deteksi posisi untuk memantau keberadaan barang-barang industri tersebut sehingga dapat membantu operator untuk mengawasi keberjalanan proses distribusi.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem deteksi posisi obyek pada conveyor belt dengan menggunakan transduser ultrasonik. Transduser ultrasonik yang digunakan pada sistem deteksi posisi obyek pada conveyor belt ini sebanyak 8 unit dengan jarak antar transduser sebesar 30 cm. Pengukuran pertama dilakukan dengan memberikan variasi kemiringan sudut pada transduser ultrasonik, yaitu 150, 300, dan 450 untuk menentukan kemiringan sudut optimum yang akan digunakan dalam pengukuran posisi obyek pada conveyor belt nantinya. Setelah itu, dilakukan kalibrasi transduser ultrasonik untuk mengurangi kesalahan pengukuran dengan melakukan manipulasi pada program Arduino. Kemudian dilakukan pengukuran posisi obyek pada lintasan lurus dan berbelok conveyor belt. Hasil pengukuran oleh transduser ultrasonik akan dibandingkan dengan hasil pengukuran oleh Laser Distance Meter Extech DT-300.
Hasil pengukuran menunjukkan persentase kesalahan pengukuran rata-rata paling baik diperoleh sebesar 4% dengan kemiringan sudut 300. Pengukuran pada lintasan lurus dan berbelok conveyor belt menggunakan 8 unit transduser ultrasonik memberikan interval kesalahan pengukuran dari 0 cm hingga 6 cm dengan persentase kesalahan pengukuran sebesar 5%. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan adanya jeda waktu antara pengukuran posisi oleh transduser ultrasonik dengan pengukuran oleh pengamat.