digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Reaktor fusi D-T merupakan reaksi yang melibatkan penggabungan antara tritium dan deuterium yang mana akan menghasilkan neutron dengan energy sebesar 14.1 MeV (sekitar 80% dari jumlah energy yang dihasilkan oleh reaksi fusi D-T). neutron tersebut akan senantiasa keluar dari plasma dan berinteraksi dengan berbagai material yang ada di sekeliling reaktor fusi. Reaktor yang didesain memiliki radius besar 12 m dan radius kecil 10 m. Bagian terpenting dari reaktor fusi adalah desain modul selimut yang berperan dalam pengwujudan reaktor fusi yang berkelanjutan. Salah satu desain modul selimut yang diadopsi oleh ITER, reaktor fusi dunia, yaitu Helium Cooled Lithium Lead (HCLL). Desain HCLL ini menggunakan Pb-Li sebagai moderator untuk men-thermalisasi neutron, Li sebagai pembiak tritium, serta He sebagai pendingin yang tahan dengan tekanan sebesar 8 MPa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan modul selimut yang meliputi: analisis neutron, efisiensi dinding selimut, dan kemampuan pembiakan tritium untuk mencapai nilai konversi lebih dari satu. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kondisi reaktor yang self-sufficiency dalam memproduksi dan mengkonsumsi tritium. Dan program yang digunakan untuk penelitian ini adalah Monte Carlo N-Particle eXtended (MCNPX).Fluks neutron hasil dari simulasi menunjukkan bahwa reaktor tidak mengalami kebocoran neutron, yang mengindikasikan tingkat keselamatan reaktor tinggi. Dan produksi tritium pada selimut pembiak optimal ketika menggunakan bahan pembiak berupa Pb-Li.