digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Radiasi pengion untuk pengobatan kanker atau sering disebut dengan radioterapi telah berkembang selama seabad belakangan ini. Radiasi dapat membunuh kanker dengan cara memberikan sebagian atau seluruh energinya ke jaringan tumor, terutama pada DNA. Apabila suatu kanker disinari dengan radioterapi, tidak dapat dihindari adanya jaringan sehat di sekitar kanker yang terkena efek radiasi tersebut. Akibatnya, jaringan sehat di sekitar tumor dapat kehilangan fungsionalitasnya, atau lebih buruk lagi dapat muncul kanker atau tumor baru di sekitar jaringan tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, dilakukan peningkatan mutu radioterapi, salah satunya dengan optimasi skema waktu-dosis fraksinasi radioterapi. Untuk optimasi dosis fraksinasi, dibuat suatu program dalam MATLAB dengan menggunakan metode optimasi menggunakan simulated annealing. Fungsi objektif yang digunakan berupa nilai Biologically Effective Dose dari kanker, dengan pembatas berupa Biologically Effective Dose dari jaringan sehat di sekitar kanker. Setelah didapat nilai optimum dari dosis per fraksi, kemudian akan dilakukan analisis terhadap waktu total dan jeda fraksinasi. Sehingga akan didapatkan jadwal serta dosis fraksinasi optimum untuk suatu kasus kanker. Hasil yang didapat berupa dosis per fraksi dari waktu total 10 sampai 60 hari dari kedua jadwal treatment, nilai Biologically Effective Dose dari kanker, dan dosis per fraksi optimum dari kedua jadwal treatment.