Graphene merupakan material dua dimensi dari karbon. Graphene memiliki konduktivitas yang tinggi dan luas permukaan yang besar. Reduced graphene oxide dapat digunakan sebagai material baterai ion litium. Namun, reduced graphene oxide memiliki sifat elektrokimia yang buruk apabila diaplikasikan menjadi material anoda baterai ion litium yakni akan terbentuknya solid electrolyte interphase (SEI) film resistance dan tingginya hambatan transfer muatan. Penambahan nikel dapat mengurangi SEI tersebut. Komposit reduced graphene oxide-nikel (rGO/Ni) berhasil disintesis dengan microwave assisted method. Sampel divariasikan dari 3% rGO/Ni hingga 20% rGO/Ni, dan lama proses radiasi microwave divariasikan dari 0 menit hingga 80 menit. Sampel dikarakterisasi dengan menggunakan spektometer Forier Transfor Infrared (FTIR), X–Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), 4 point probes, dan Electrochemical Impedance Spectroscope (EIS). Spektrum FTIR menunjukan adanya iktan C-O, C=O dn O-H yang mengindikasikan bahwa grafit telah teroksidasi menjadi oksida grafit dan ikatan tersebut hilang pada reduced graphene oxide. Citra SEM menunjukan reduced graphene oxide berupa lembaran nano. Lebih lanjut, hasil 4 point probe menunjukan kenaikan konsentrasi nikel, menurunkan konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik 3% rGO/Ni sebesar 9,5 S/cm sementara 20% rGO/Ni sebesar 2,6 S/cm. Namun dengan menambah waktu radiasi microwave pada saat sintesis nilai konduktivitas sampel mengalami kenaikan. Konduktivitas 8% rGO/Ni dengan microwave selama 20 menit sebesar 6,7 S/cm dan selama 80 menit 11,7 S/cm. Hasil analisis electrochemical impedance spectroscopy menujukan kenaikan kosentrasi nikel menurunkan resistansi permukaan dan charge transfer resistance serta kenaikan lama radiasi microwave meningkatkan resistansi permukaan dan charge transfer resistance.