Pembangunan gedung Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE) ITB merupakan salah satu program pengembangan sarana prasarana yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung dalam rangka mewujudkan visi menjadi world class university. Pembangunan gedung ini tentunya memerlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu aspek penting dalam manajemen konstruksi adalah aspek perencanaan pelaksanaan konstruksi pekerjaan struktur.
Dalam proyek pembangunan gedung CIBE ITB, pelaksanaan konstruksi pekerjaan struktur dibagi menjadi dua pekerjaan utama, yaitu pekerjaan beton dan pekerjaan baja. Pekerjaan beton terdiri dari pekerjaan balok, pelat, kolom, retaining wall, lift wall, strong wall and floor dan tangga. Pada pekerjaan beton, pengecoran untuk balok dan pelat dilakukan secara bersamaan dan dibagi menjadi 4 (empat) zona pada tiap lantai gedung. Proses pengecoran pekerjaan struktur yang harus dilakukan secara kontinyu dilakukan dengan menggunakan concrete pump. Sedangkan pekerjaan pengecoran stuktur lainnya dibantu dengan alat concrete bucket. Pekerjaan beton prategang pada struktur strong wall and floor dilakukan dengan metode prategang post-tension, dimana tulangan pada struktur akan diberikan tegangan setelah elemen struktur di cor sebelumnya. Pekerjaan baja terdiri dari pekerjaan struktur atap laboratorium dan canopy. Pekerjaan baja dimulai dari fabrikasi elemen struktur baja di workshop, proses transportasi, serta proses ereksi dan instalasi di lokasi proyek.
Pada perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur gedung CIBE ITB ini, ditentukan urutan pekerjaan, langkah-langkah dan ketentuan/peraturan dalam melaksanaan pekerjaan ditambah dengan memperhatikan aspek K3. Selain itu, dianalis juga kebutuhan bahan, pekerja dan alat yang disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia Pekerjaan Beton dan Pekerjaan Baja tahun 2008.