Matrix acidizing merupakan metode yang paling umum dilakukan untuk meningkatkan permeabilitas disekitar lubang sor yang mengalami formation damage. Geometri rekahan yang dibuat dapat diperkirakan oleh model-model yang memperhitungkan sifat mekanik dari batuan. Properti dari fluida rekahan, kondisi fluida yang diinjeksikan (rate, pressure), dan distribusi tekanan dan stres dalam media berpori.
Pada umumnya ada beberapa model geometry yang tersedia yaitu model KGD, model PKN dan model P3D.
Terjadi Peningkatan volume acid dapat menghasilkan Hydraulic fracture length yang semakin besar juga bertambahnya volume acid net pressure yang meningkat dan kumulatif oil production setelah dilakukan acidizing meningkat dibanding sebelum melakukan acidizing.