BAB II EVALUASI DASAR PENGEMBANGAN.pdf
Terbatas Alice D
» ITB
Terbatas Alice D
» ITB
BAB III DASAR-DASAR PERANCANGAN.pdf
Terbatas Alice D
» ITB
Terbatas Alice D
» ITB
BAB IV PROSEDUR PERANCANGAN.pdf
Terbatas Alice D
» ITB
Terbatas Alice D
» ITB
BAB V HASIL PERANCANGAN.pdf
Terbatas Alice D
» ITB
Terbatas Alice D
» ITB
Perencanaan bangunan intake harus memperhatikan keandalan air baku karena permasalahan umum dalam pembangunan jaringan air minum adalah kesalahan dalam memperkirakan debit sumber air. Untuk menghindari penurunan debit air minimum pada musim kemarau dan peningkatan debit air maksimum pada musim penghujan, dilakukan analisa statistik hidrologi mengenai prospek air Sungai Cidurian yang digunakan sebagai air baku Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Solear dalam rangka memenuhi peningkatan pelayanan air. Berdasarkan hasil analisa didapatkan debit kering harian, setengah bulanan dan bulanan untuk berbagai periode ulang. Khusus untuk desain air baku, debit kering yang dipakai R10 - R20 tahun dengan durasi 1 hari dan nilai debit tersebut berkisar 325-543 l/s. Agar bangunan intake dapat memenuhi kebutuhan air pada musim kering dalam kurun waktu < 20 tahun, kapasitas intake dan transmisi yang akan dibangun sebesar 400 l/s (Qizin < QR10). Bangunan intake yang direncanakan akan berbeda dengan intake eksisting karena harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Kebutuhan total air baku untuk IPAM dalam mencapai target pelayanan 37% tidak dapat diakomodasi oleh ketersediaan air di sungai. Oleh karena itu dibutuhkan sumber air baku selain sungai sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi dan kontinuitasnya terjaga. Analisa perlu dilakukan untuk mengetahui prospek pengembangan sumber daya air dengan pengelolaan waduk untuk air baku. Volume total waduk yang direncanakan sebesar 17,26 juta m3 dimana debit input merupakan debit kering minimum PU 20 tahun durasi 15 hari.