Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia. Keberadaan interaksi antar lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi. Gempa tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan ribuan lainnya untuk mengungsi. Korban gempa yang diharuskan untuk mengungsi membutuhkan barang bantuan demi bertahan hidup. Untuk mengetahui jenis dan jumlah barang bantuan yang dibutuhkan, Oktarina (2016) melakukan penelitian untuk mengembangkan model prediksi persediaan barang bantuan tanggap darurat bencana gempa bumi. Namun, penerapan model tersebut masih menggunakan perhitungan manual sehingga membutuhkan waktu yang lama, rentan akan kesalahan perhitungan, dan tidak fleksibel terhadap perubahan. Oleh karena itu, dirancang lah sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang mampu membantu dalam proses penyelesaian permasalahan tersebut.
Perancangan SPK dimulai dengan pengkajian terhadap objek penelitian, membuat prosedur pengambilan keputusan, serta mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari rancangan SPK. Selanjutnya, dilakukan perancangan konseptual sistem dalam subsistem manajemen model, manajemen data, dan antarmuka. SPK menggunakan model acuan berupa model yang dikembangkan oleh Oktarina (2016), sedangkan manajemen data dilakukan dengan pendekatan model driven. Komponen antarmuka dirancang dengan menggambarkan terlebih dahulu konsep penggunaan SPK melalui bagan alir dan kemudian dilakukan perancangan operasional menggunakan Visual Basic Express dan Microsoft Access.
Uji coba terhadap SPK dilakukan menggunakan data gempa Kota Padang tahun 2009 yang didapatkan dari penelitian Oktarina (2016). Berdasarkan uji coba, dapat disimpulkan bahwa algoritma perhitungan pada SPK telah berjalan dengan baik. Selain itu, hasil uji coba juga menunjukkan bahwa rancangan operasional dan perangkat SPK telah sesuai dengan kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Berdasarkan hasil analisis, implementasi SPK tidak membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus, sehingga sistem mudah untuk diimplementasikan. Selain itu, implementasi SPK akan memberikan dampak positif, yaitu waktu perhitungan yang singkat, mengurangi kesalahan perhitungan, mengurangi biaya, dan peningkatan performa dan variasi alternatif keputusan yang dihasilkan.