Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung tingkat empat mendapatkan materi kuliah untuk dapat merancang tata letak pabrik. Mahasiswa tersebut mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi (PPST) IV. Mahasiswa, sebagai praktikan, menggunakan bantuan perangkat lunak Computerized Relative Allocation of Facilities Technique (CRAFT) dan WinQSB untuk merancang tata letak pabrik.
Penulis melakukan studi pendahuluan terhadap kedua perangkat lunak tersebut dengan menggunakan 12 orang responden. Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan adalah praktikan tidak dapat menerima kedua perangkat lunak tersebut.
Pada penelitian ini, dibangun sebuah perangkat lunak yang menggunakan software developer NetBeans IDE 3.2. Nama dari perangkat lunak tersebut adalah harmony memory layout planning (HMLP). Pembangunan perangkat lunak dilakukan dengan mengadaptasi metodologi Framework for the Application of Systems Thinking (FAST). Pembangunan perangkat lunak dilakukan dengan mempertimbangkan kekurangan dari perangkat lunak yang sebelumnya digunakan dan mempertimbangkan kebutuhan pengguna yang didapat dari hasil wawancara.
Algoritma yang digunakan dalam penelitian ini adalah algoritma yang dikembangkan oleh Napitupulu (2017), yang berasal dari algoritma Chang dan Ku (2013) self adaptive harmony search dengan quadratically constrained problem untuk tata letak berstruktur slicing tree (SHS-QCP-STS). Algoritma pendukung lainnya adalah Dijkstra, digunakan dalam fitur pembangunan aisle.
Uji coba dilakukan pada perangkat lunak HMLP dengan metode black box testing, usability testing, dan system usability scale (SUS). Hasil uji coba menunjukkan bahwa pengguna dapat menerima perangkat lunak dengan rata-rata skor SUS sebesar 70.42; sedangkan skor SUS untuk CRAFT dan WinQSB secara berturut-turut adalah 46.67 dan 43.96. Rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk memecahkan masalah dengan menggunakan HMLP, CRAFT, dan WinQSB secara berturut-turut adalah 11’42”, 20’10”, dan 22’28”.