digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan analisis kestabilan lereng berhadapan dengan beberapa permasalahan, diantaranya adalah permasalahan pada ketidakpastian nilai propertis batuan maupun massa batuan. Oleh sebab itu, proses evalusi performa suatu lereng menjadi susah untuk diprediksi secara pasti. Analisis kestabilan lereng secara sederhana menggunakan konsep nilai faktor keamanan (FK) dengan menggunakan satu nilai tunggal pada setiap input parameternya. Sedangkan metode probabilistik menawarkan cara yang lebih sistematis dalam memperlakukan kondisi ketidakpastian dan memberikan alternatif lain terhadap pendekatan nilai faktor keamanan, yaitu informasi probabilitas kelongsoran (PK) suatu lereng. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pendekatan probabilistik pada analisis kestabilan lereng, diawali dengan proses karakterisasi terhadap propertis batuan dan massa batuan yang menjadi input analisis kestabilan lereng, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan probabilitas kelongsoran. Metode kesetimbangan batas dan metode elemen hingga digunakan untuk menghitung probabilitas kelongsoran lereng, dengan menggunakan dua pendekatan metode probabilistik, yaitu: metode simulasi monte carlo dan metode PEM (Point Estimate Method). Studi kasusnya yaitu pada lokasi ketidakstabilan dinding utara pit Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara (Longsoran #79). Hasil perhitungan probabilitas kelongsoran pada daerah penelitian didapatkan nilai rata-rata PK > 50 %, ini mengindikasikan lokasi tersebut tidak stabil dan kemungkinan besar terjadi keruntuhan. Berdasarkan kriteria nilai probabilitas kelongsoran yang masih bisa diterima pada katagori lereng inter-ramp agar stabil, menurut SRK (2010) yaitu berada pada ambang batas PK ≤ 25 %, maka penelitian ini merekomendasikan perubahan geometri lereng aktual (H = 210 m dan IRA = 45°) menjadi H = 135 m dengan IRA = 41°, dihasilakn nilai PK sebesar 24.62%. i