Kabupaten Pangandaran memiliki daya tarik tersendiri dalam bidang pariwisata pantai. Setelah menjadi kabupaten baru jumlah pengunjung di pantai wisata pangandaran mencapai 1,2 juta pengunjung pada tahun 2013, dan terjadi penurunan jumlah kunjungan menjadi 946.580 orang pada tahun 2014, berdasarkan hal tersebut perlu ada upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan dengan tetap memperhatikan dampak negatif pariwisata. Persepsi masyarakat dan wisatawan diperlukan untuk mengetahui aspek apa saja yang menjadi daya tarik utama, yang perlu ditingkatkan, yang dapat di intervensi dan yang perlu dipertahankan, dengan tetap mempertimbangkan perubahan lingkungan sekitar area wisata.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kinerja kualitas lingkungan dan harapan atau tingkat kepentingan kualitas lingkungan berdasarkan persepsi masyarakat dan wisatawan dikawasan pantai Pangandaran, sehingga dari hasil tersebut dapat diketahui rekomendasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan wisata pantai yang akan meningkatkan kepuasan wisatawan dengan tetap memperhatikan aspirasi masyarakat sekitar objek wisata pantai Pangandaran. Jumlah sampel yang diambil berdasar rumus slovin dengan sig. 0,1, didapat jumlah sampel wisatawan sebesar 97 sampel dan masyarakat 98 sampel.untuk sampel masyarakat diambil di dua desa yaitu desa Pananjung dan desa Pangandaran. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk karakteristik masyarakat dan wisatawan, evaluasi hasil persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap kualitas lingkungan wisata menggunakan analisis Importance performance analysis, sedangkan analisis beda persepsi antara masyarakat dan wisatawan digunakan uji beda selisish dan uji beda populasi wilcoxon sum rank test atau man whitney u.
Hasil studi menunjukan terdapat 23 dari 44 attribut yang kinerjanya lebih buruk menurut masyarakat bila dibandingkan menurut wisatawan. sedangkan untuk perbedaan persepsi antara masyarakat dan wisatawan dalam menilai kualitas lingkungan wisata pantai Pangandaran, terdapat 23 dari 44 attribut yang dinilai berbeda oleh wisatawan dan masyarakat tersebut. Hasil evaluasi menggunakan IPA dapat dijadikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas lingkungan wisata Pantai Pangandaran, untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata, dengan tetap memperhatikan dampak negatif pariwisata yang dirasakan masyarakat.