Sesar Lembang yang berlokasi sekitar 10 km ke arah utara dari pusat kota Bandung, Jawa Barat, memiliki segmen baru di bagian barat. Identifikasi panjang Sesar Lembang yang sebelumnya 22 km, diperkirakan memanjang menjadi 29 km ke arah barat, dari mulai Gunung Palasari di bagian timur hingga ke Ngamprah di bagian barat. Untuk mengetahui kondisi segmen baru Sesar Lembang, penelitian ini akan membahas geologi dan studi kelas tektonik untuk menentukan keaktifan dari Sesar Lembang secara keseluruhan.
Secara geomorfologi, sesar ini terlihat jelas dengan adanya bentukan gawir sesar yang memisahkan blok turun di utara dan blok naik di selatan, namun pada segmen baru tidak diketemukan gawir sesar. Daerah penelitian berada pada daerah kompleks volkanik Pra-Sunda – Sunda – Tangkuban Parahu. Litologi daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik berumur Kuarter; yaitu Satuan Breksi Piroklastik (15%), Satuan Andesit-Breksi (25%), Satuan Lava Andesit (7%), Satuan Tuf Breksi (8%), Satuan Lava Basalt (2%), Satuan Tuf Lapili (38%), dan Satuan Koluvium (5%). Seluruh satuan batuan ini (kecuali satuan Koluvium) terpotong oleh Sesar Lembang, artinya dapat dikatakan Sesar Lembang merupakan sesar aktif (memotong satuan batuan Tuf Lapili berumur Holosen). Perkiraan segmen baru dari Sesar Lembang di bagian barat juga telah terbukti secara Geologi.
Salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi keaktifan Sesar Lembang adalah dengan analisis morfotektonik. Metoda yang digunakan adalah analisis morfometri dengan pengelompokan kelas tektonik. Analsis morfometri mencakup Sinusitas Muka Pegunungan dan Perbandingan Lebar dan Tinggi Lembah. Hasil analisis morfometri dari menunjukkan bahwa Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan kelas tektonik tinggi.