Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) merupakan suatu perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang perminyakan. Beberapa senyawa kimia yang sering terdeteksi di kilang ini antara lain H2S, NH3, Metil Etil Keton (MEK), klorin, merkuri, dan Benzene Toluene Xylene (BTX). Efek kesehatan akut yang umum terjadi akibat paparan BTX adalah terganggunya sistem syaraf pusat (SSP). Bila terpapar dengan konsentrasi yang cukup tinggi maka dapat timbul gejala seperti gemetar, lemas, gangguan pada tekanan darah, sakit kepala, pusing tiba-tiba, vertigo, muntah, dehidrasi hingga kematian. Efek kronis paparan BTX dapat merusak sistem organ tertentu. Pengambilan sampel dilakukan pada 40 orang pekerja yang dianggap terpapar. Data primer yang akan diambil meliputi dosis kandungan BTX tertinggi yang terinhalasi pada pekerja, sampel urin, parameter fisika, penyebaran kuesioner, dan wawancara pada pekerja. Data sekunder yang akan digunakan adalah data monitoring lingkungan. Prosedur pengambilan dan analisis sampel udara mengacu pada NIOSH 1501. Metode yang digunakan untuk menganalisis sampel urin mengacu pada NIOSH 8301. Pada Unit KPC, intake
benzene yang tertinggi adalah 0,1515 ppm, pada Laboratorium 0,2850 ppm, dan pada bagian Administrasi adalah 0,0230 ppm. Nilai CDI tertinggi ditemukan pada pekerja di bagian Laboratorium dengan nilai sebesar 0.0187 mg/kg.day. Sebanyak 15 pekerja memiliki HI>1, yang berarti bahwa paparan dosis benzene terhadap pekerja memiliki potensi untuk membahayakan kesehatan pekerja.