BAB 1 Johanes Kurniawan Leo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Johanes Kurniawan Leo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Johanes Kurniawan Leo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Johanes Kurniawan Leo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebutuhan benzena, toluena, dan xilena (BTX) di dunia cukup tinggi karena memiliki
beragam aplikasi. Nilai yang tinggi tersebut juga didampingi dengan jumlah permintaan
yang terus meningkat. Selama ini, sebagian besar BTX masih diproduksi dari minyak
bumi dan sumber daya fosil. Namun, menipisnya cadangan minyak bumi mengancam
keberlangsungan produksi BTX, sehingga perlu dicari jalur produksi lainnya. Kelapa
sawit sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia menghasilkan limbah berupa
tandan kosong yang berpotensi sebagai alternatif produksi BTX.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan katalis untuk konversi senyawa fenolik
hasil depolimerisasi lignin menjadi BTX melalui proses hidrodeoksigenasi yang
terintegrasi dengan dehidrogenasi metilsikloheksana. Metilsikloheksana berfungsi
sebagai donor hidrogen untuk proses hidrodeoksigenasi senyawa fenolik.
Tahapan penelitian meliputi persiapan bahan, persiapan katalis, karakterisasi katalis, uji
aktivitas katalitik, dan analisis produk. Bahan utama yang digunakan adalah guaiakol dan
metilsikloheksana. Katalis yang digunakan adalah katalis bimetal Ni-Mo dengan
penyangga zeolit beta. Uji aktivitas katalis dilakukan pada reaktor batch hidrotermal pada
temperatur 265oC, tekanan 20 bar N2, rasio massa katalis terhadap umpan 1:10, selama 4
jam. Katalis yang diuji adalah HBeta, 3Ni-12Mo/HBeta, 7Ni-8Mo/HBeta, serta 12Ni-
3Mo/HBeta. Analisis produk cair dilakukan dengan menggunakan GC-MS.
Interpretasi data dilakukan dengan mengklasifikasikan senyawa-senyawa aromatik dalam
produk cair berdasarkan jumlah oksigen, metil, metoksil, dan hidroksil. Tujuannya adalah
mengetahui aktivitas deoksigenasi, metilasi, demetoksilasi, dan dehidroksilasi dari
masing-masing katalis yang digunakan.
Berdasarkan uji aktivitas, diketahui bahwa katalis yang berhasil menghasilkan toluena
dari HDO guaiakol yang terintegrasi dengan dehidrogenasi MCH adalah HBeta.
Sementara itu, katalis Ni-Mo/HBeta belum berhasil menghasilkan senyawa BTX karena
rendahnya aktivitas dehidroksilasi, tingginya metilasi, dan menurunnya konsentrasi situs
Brønsted akibat impregnasi.