digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Museum Seni Rupa Kontemporer Bandung nantinya akan berfungsi sebagai tempat ditampungnya berbagai informasi serta melayani kebutuhan publik baik itu untuk tujuan studi, penelitian, ataupun sebagai sarana rekreasi dengan cara memamerkan koleksi-koleksi yang dianggap menjadi sumber pengetahuan umum. Dengan adanya Museum Seni Rupa Kontemporer ini diharapkan akan meningkatkan atmosfer untuk bekerja secara kreatif dan inovatif. Dengan meninjau lokasi sekitar dan menginterpretasikan desain arsitek, seorang rekayasawan transportasi diharapkan dapat mendesain jalur pergerakan di dalam dan di sekitar gedung baik berupa area parkir maupun jalan akses, mulai dari sirkulasi hingga tebal perkerasan jalan yang efisien. Proses desain harus mempertimbangkan aspek keamanan, kenyamanan, dan ekonomis. Rekayasawan juga dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti terbatasnya lahan dan desain arsitektural maupun structural yang mengganggu sirkulasi. Dengan meninjau permasalaha-permasalah tersebut, maka dilakukan beberapa perubahan terhadap layout area parkir dan jalan akses yang diberikan oleh arsitek. Standar yang dijadikan acuan dalam perancangan geometrik area parkir dan jalan akses antara lain Pedoman Perencanaan Parkir 1996 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Policy on Geometric Design of Highway and Streets yang dikeluarkan oleh AASHTO. Perkerasan jalan akses yang digunakan adalah perkerasan lentur yang dalam prosesnya mengacu pada Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pd-T-01-2002-B. Untuk melengkapi output desain Museum Senirupa Kontemporer, dilakukan pula perancangan struktur bawah Museum Senirupa Kontemporer Bandung yang terdiri dari dua lantai basement dengan mengacu kepada SNI 1726-2012, AISC 341, dan AISC 358. Struktur atas boleh berperilaku elastoplastik pada saat terjadi gempa, namun struktur bawah harus tetap berperilaku elastic pada saat terjadinya gempa. Sehingga proses desain dilakukan secara terpisah dan dilakukan peningkatan beban dari struktur atas sebesar 1.8 kali. Elemen struktur yang didesain meliputi balok, kolom, dan pelat