Dage merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang diproses dengan fermentasi
blondo/galendo. Umumnya blondo merupakan produk samping yang diperoleh dari produksi
minyak kelapa tradisional menggunakan suhu/pemanasan tinggi. Akibatnya akan terbentuk
akrilamida dengan kadar tinggi sebagai kontaminan proses yang bersifat karsinogenik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan dage menggunakan blondo dari produksi virgin coconut
oil (VCO) dengan metode suhu rendah (fermentasi) yang sehingga memungkinkan pengurangan
pembentukan akrilamida. Produksi VCO dilakukan dengan menggunakan ragi roti (Fermipan)
dengan waktu fermentasi 24, 48, dan 72 jam. Produk VCO kemudian dikarakterisasi dengan
penentuan bobot jenis, indeks bias, kadar air, dan bilangan asam berdasarkan metode SNI 7381:
2008. Blondo sebagai produk samping VCO kemudian dipanaskan pada suhu 60 oC selama 5-10
menit, direndam dalam air hangat, diperas sampai kering, dan dikukus. Setelah pendinginan,
blondo dibungkus dengan daun pisang segar dan difermentasi dalam kondisi anaerob selama 48
jam untuk menghasilkan dage mentah. Untuk menghentikan fermentasi dan mendapatkan
produk akhir, dage yang mentah dikukus selama 1 jam. Produk dage akhir dikarakterisasi dengan
penentuan kadar lemak/minyak, protein, karbohidrat, dan akrilamida. Rata-rata bobot jenis,
indeks bias, kadar air, dan bilangan asam VCO adalah 0,91 ± 0,00 g/ml, 1,448 ± 0,00, 0,10 ± 0,01 %
dan 0,30 ± 0,02. Kandungan lemak/minyak, protein, dan karbohidrat dage adalah 12,64 ± 4,17 %,
20,51 ± 1,99 %, dan 29,57 ± 2,58 %, sedangkan kandungan akrilamida 1,06 ± 0,11 μg/g. Penentuan
akrilamida dalam sampel komersial menunjukkan bahwa kandungan akrilamida berada pada
rentang 15,63 sampai 22,33 μg/g. Berdasarkan hasil keseluruhan, disimpulkan bahwa dage
dengan kadar akrilamida rendah berhasil diperoleh.