Penentuan premi Premium rating pada asuransi umum memerlukan dua komponen
penting yaitu frekuensi klaim (claim frequency) dan besarnya klaim (claim size).
Dengan model Generalized Linear Mixed Model (GLMM), karakteristik dari
pemegang polis (policy holder) dihubungkan secara linear dengan frekuensi klaim
yang diasumsikan berdistribusi Poisson dengan menggunakan log link. Model
GLMM yang memuat efek acak spasial (spatial random effect) untuk memodelkan
adanya pola ketergantungan spasial dengan efek acak spasial dimodelkan
berdistribusi Conditial Autoregressive (CAR). Karena adanya efek acak spasial,
pendekatan Bayesian digunakan untuk mengestimasi parameter dengan menggunakan
algoritma Markov Chain Monte Carlo (MCMC) sehingga digunakan kriteria
pemilihan model Deviance Information Criterion (DIC) dan Predictive Model
Choice Criterion (PMCC) untuk memilih apakah model dengan atau tanpa efek
acak spasial yang lebih baik. Model diaplikasikan pada sebuah data dengan mengasumsikan
strutur spasial pengamatan karena tidak disajikan. Menurut PMCC model
dengan efek acak spasial lebih baik tetapi tidak menurut DIC, salah satu penyebabnya
karena asumsi yang digunakan tetapi model dengan efek acak spasial dapat
memprediksi prediksi frekuensi klaim pada tiap daerah dengan lebih baik.