digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ASTRAK Jihad Zakki Darajad
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Functional safety merupakan aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari industri proses. Identifikasi bahaya menjadi prioritas utama dalam lingkungan pabrik, dan perhitungan tingkat integritas keselamatan atau safety integrity level (SIL) dari peralatan safety instrumented system (SIS) perlu dilakukan sesuai dengan persyaratan standar IEC 61508/61511. Namun, dalam praktik di industri, data laju kegagalan yang digunakan untuk perhitungan SIL sering kali hanya berasal dari data generik dan manufaktur, yang kurang relevan dengan kondisi aktual pabrik. Standar mensyaratkan pendekatan berbasis data bernama justifikasi prior use, yaitu menggabungkan data generik dan manufaktur dengan data kegagalan operasional pabrik. Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik Inferensi Bayesian untuk menerapkan pendekatan berbasis data dalam memperbarui data laju kegagalan agar lebih relevan dengan kondisi aktual pabrik. Dalam mencari temuan data kegagalan pada sensor, analisis deteksi anomali dilakukan menggunakan algoritma pengelompokan. Studi kasus penerapan pendekatan berbasis data dalam perhitungan SIL ditunjukkan pada unit reformer primer pabrik amonia. Tahapan penelitian meliputi analisis risiko bahaya dan rancangan susunan safety instrumented function (SIF), analisis temuan kegagalan subsistem SIF, pemodelan distribusi gamma prior dan posterior menggunakan Inferensi Bayesian, serta evaluasi SIL. Deteksi anomali pada sensor menggunakan algoritma DBSCAN berhasil diterapkan dengan pendekatan heuristik dan pembuatan fungsi objektif berbasis cluster untuk penentuan parameter epsilon dan minPts. Laju kegagalan yang diperbarui menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari data generik dan manufaktur, mengindikasikan relevansi yang lebih baik dengan kondisi pabrik. Evaluasi SIL juga telah dilakukan, menghasilkan rekomendasi pemeliharaan untuk mencapai target SIL dengan memberikan pergantian konfigurasi komponen. Dari evaluasi diketahui bahwa pembaruan laju kegagalan menjadi krusial guna memaksimalkan pemberian rekomendasi. Kata kunci: safety integrity level (SIL), safety instrumented system (SIS), reformer primer, pembaruan laju kegagalan, Inferensi Bayesian, algoritma DBSCAN, deteksi anomali