digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Korosi akibat CO2 merupakan masalah yang sering terjadi pada sistem penyaluran minyak bumi dan gas. Adanya gas CO2 bukan merupakan masalah apabila tidak terlarut dalam air. Namun, pada praktiknya sering ditemukan adanya CO2 yang terlarut dalam air dan bereaksi menjadi H2CO3 yang dapat memicu terjadinya reaksi korosi pada material logam penyusun sistem penyalur minyak bumi dan gas. Pada penelitian ini, dilakukan kajian mengenai pengaruh CO2 terlarut dalam air terhadap perilaku ketahanan lelah untuk material baja karbon rendah pada temperatur kamar dan kondisi terbuka. Dengan menggunakan material baja karbon rendah, pengujian dilakukan pada pembebanan dengan nilai tegangan 259 MPa, 294 MPa, 331 MPa, 365 MPa, dan 394 MPa untuk mempelajari nilai fatigue life material pada saat berada di lingkungan laboratorium dan lingkungan CO2. Untuk mempelajari pengaruh lingkungan terhadap nilai endurance limit pada material dilakukan dengan menggunakan pembebanan sebesar 200 MPa, 195 MPa, dan 190 MPa pada lingkungan laboratorium dan 190 MPa, 170 MPa, dan 150 MPa pada lingkungan yang mengandung CO2 terlarut. Hasil dari pengujian ditampilkan dalam kurva tegangan-siklus dan foto fraktografi yang diamati dengan menggunakan mikroskop stereo dan SEM. Karakterisasi pun dilakukan dengan menggunakan EDS untuk mengidentifikasi produk korosi yang terbentuk pada permukaan patahan dari material. Hasil dari pengujian menunjukan adanya penurunan baik nilai fatigue life ataupun endurance limit dari material baja karbon rendah saat dilakukan pengujian pada lingkungan yang mengandung CO2 yang terlarut dalam air. Hasil fraktografi pun menunjukan pada permukaan patahan yang diuji pada lingkungkan CO2 akan tertutup sebagian oleh produk korosi.