TPA Jatibarang yang terdapat di kota semarang memiliki daya tampung sebesar 4,15 juta m3. Tetapi pada tahun 2002, timbunan sampah yang berada di TPA telah mencapai ±5,2 juta m3 sampah. Bilamana sampah yang ditimbun pada TPA telah melebihi daya tampung yang diijinkan, maka dapat menyebabkan air lindi menjadi sulit untuk dikendalikan. Air lindi akan berinfiltrasi ke dalam air tanah dan mencemari sumur penduduk yang tinggal di sekitar TPA. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pemodelan matematis analitik. Hasil studi konsentrasi kromium hexavalen (Cr6+), timbal (Pb) dan COD pada lindi masing-masing adalah sebesar 1,389 mg/l, 0,131 mg/l, dan 1920 mg/l. Kecepatan aliran air tanah sebesar 0,062 m/hari. Hasil analisis laboratorium pada air tanah menunjukkan bahwa konsentrasi kromium hexavalen adalah 0,0135-0,045 mg/l, konsentrasi Timbal
0,0005-0,0042 mg/l, konsentrasi COD 0-46 mg/l. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa konsentrasi kromium hexavalen pada lindi masi dapat terdeteksi pada jarak ± 300 meter, konsentrasi timbal pada lindi masi dapat
terdeteksi pada jarak ± 200 meter, sedangkan konsentrasi COD pada lindi masi dapat terdeteksi pada jarak ± 100 meter.