Industri jasa keuangan saat ini mengalami perkembangan pesat. Setiap perusahaan
harus saling berkompetisi untuk menarik perhatian pelanggan agar produk dapat
terjual. Pelanggan bebas untuk menentukan produk mana yang akan dibeli
olehnya. Dengan begitu pelanggan yang membeli produk dianggap sebagai aset
yang berharga bagi perusahaan. Untuk mengukur seberapa besar kontribusi
pelanggan terhadap perusahaan dilakukan perhitungan nilai hidup pelanggan.
Dalam penelitian ini, nilai hidup pelanggan dihitung menggunakan model CLV
Rantai Markov. Model tersebut memuat matriks peluang transisi yang berisi
elemen akuisisi dan retensi. Kedua elemen dimodelkan menggunakan model
Utilitas sebagai ukuran apakah pelanggan akan membeli produk atau tidak
membeli. Model Utilitas merupakan model regresi logistik yang memiliki dua
nilai variabel respon yaitu, membeli atau tidak membeli produk. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data simulasi yang dibangkitkan dari model
Utilitas. Dalam memodelkan perilaku pembelian pelanggan variabel yang
memengaruhinya adalah besar biaya promosi dari perusahaan. Model Utilitas
digunakan sebagai perhitungan nilai peluang akuisisi dan retensi pelanggan dalam
matriks peluang transisi. Matriks tersebut menjadi komponen penting dalam
menghitung nilai CLV seorang pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai utilitas suatu produk dilihat dari seberapa besar biaya promosi yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai utilitas produk tersebut
semakin tinggi pula peluang akuisisi dan retensi pelanggan. Hal tersebut
berdampak pula pada semakin tingginya nilai CLV pelanggan. Dengan begitu
perusahaan dapat mengukur secara cermat berapa pengeluaran perusahaan agar
mendapat keuntungan yang lebih besar.