Pisang (Musa) merupakan tanaman herba populer yang multiguna dan mudah dibudidayakan, sehingga banyak industri olahan makanan yang menggunakan pisang sebagai bahan baku utama. Namun, tidak semua limbah dari hasil industri olahan pisang ini terkelola dengan baik, contohnya adalah tandan pisang yang biasanya hanya dibiarkan menumpuk di halaman atau langsung dibuang ke sungai. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan pencemaran lingkungan, namun juga membahayakan kesehatan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memanfaatkan potensi limbah tandan pisang agar dapat memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, uji properti, serta eksplorasi struktur dan visual. Eksperimen terdiri dari tiga tahap yaitu penguraian, pengolahan, pemintalan dan penggintiran, dengan hasil akhir berupa benang tali dari serat tandan pisang siap pakai. Selanjutnya dilakukan uji properti yang meliputi uji kekuatan tarik dan uji intensitas warna. Hasil dari uji kekuatan tarik adalah dalam variabel yang sama tali dari serat tandan pisang memiliki rata-rata kekuatan tarik yang hampir sama dengan tali dari serat abaka dan sabut kelapa, sedangkan uji intensitas warna menunjukkan bahwa tali dari serat tandan pisang mirip dengan serat abaka, dan lebih baik dari sabut kelapa dalam menyerap warna. Berdasarkan hasil uji properti dan studi perbandingan yang dilakukan, maka serat tandan pisang dapat digunakan sebagai substitusi material serat abaka khususnya pada kategori produk alat bawa dan perlengkapan rumah tangga, yang biasanya dibuat dengan teknik anyam. Eksplorasi struktur dan visual juga dilakukan dengan mengaplikasikan teknik anyam dasar pada serat tandan pisang yang menghasilkan lima belas pola anyaman serat tandan pisang yang dapat digunakan dalam beberapa kategori produk. Hasil akhir dari penelitian ini berupa lima alternatif lembaran anyaman serat tandan pisang siap pakai dengan kombinasi berbagai warna dan ukuran benang.