digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam studi ini dilakukan perancangan pola operasi, perhitungan kapasitas penanganan peti kemas, dan biaya capital per peti kemas di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong, Surabaya. Diharapkan output yang dihasilkan oleh tugas akhir ini dapat menjadi alternatif pembanding dari pola operasi yang bekerja pada Terminal Peti Kemas Teluk Lamong sekarang (pola operasi eksisting). Perancangan pola operasi di fasilitas dibatasi oleh dimensi eksisting Terminal Peti Kemas Teluk Lamong per November 2014. Perancangan pola operasi meliputi penentuan desain layout fasilitas dan pemilihan jenis, dimensi, dan jumlah peralatan penanganan peti kemas. Fasilitas yang dirancang adalah dermaga dan lapangan penumpukan peti kemas, serta jalan penghubung antara dermaga dan lapangan penumpukan tersebut. Perancangan pola operasi dimulai pada dermaga, kemudian pada lapangan penumpukan, dan terakhir ditentukan penentuan alat penanganan peti kemas untuk berpindah dari dermaga ke lapangan penumpukan. Perhitungan kapasitas dilakukan terhadap dermaga dan lapangan penumpukan agar didapatkan gambaran kemampuan fasilitas-fasilitas tersebut untuk menangani peti kemas. Perhitungan biaya per peti kemas dihitung hanya berdasarkan capital cost peralatan penanganan peti kemas berdasarkan perancangan pola operasi ini. Hasilnya didapatkan layout pola operasi keseluruhan Terminal Peti Kemas Teluk Lamong yang menggunakan container handling system RTG. Trafik peti kemas ditangani oleh 9 buah STS crane, 24 buah RTG, dan 124 head truck dan chassis. Kapasitas penanganan peti kemas di dermaga sebesar 898.969 TEU / tahun dan di lapangan penumpukan sebesar 831.388 TEU / tahun. Biaya capital per peti kemas adalah Rp 1.150.000,00 / TEU dan biaya capital per STS crane sebesar 114,8 miliar / STS crane. Kapasitas hasil pola perancangan ini lebih besar dari kapasitas yang dihasilkan oleh pola operasi dari operator terminal (780.000 TEU / tahun).