digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017 TA PP ASTRI DIANI NUR M 1- ABSTRAK.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Instalasi Pengolahan Air Minum Cisarua merupakan salah satu bagian unit dari PDAM Tirta Raharja Cabang 4 Padalarang. Saat ini, kapasitas IPA cisarua adalah 38 L/s dan telah menutup tawaran pemasangan sambungan langsung karena kapasitas produksi telah mencapai batas maksimum pelanggan. Sambungan langsung yang terpasang hingga saat ini adalah 3.789 sambungan langsung. Terdapat 37 sambungan langsung yang berada pada daftar tunggu tahun 2016-2017 akibat penutupan penawaran pemasangan ini. Disisi lain terdapat 14% penduduk di kecamatan layanan (Kecamatan Ngamprah dan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat) belum terakses air bersih. Maka dari itu, untuk menjamin kontrol kualitas air minum pada masyarakat sehingga dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan produktivitas masyarakat dirancanglah suatu pengembangan desain IPAM Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, melalui peningkatan debit. Perancangan detail desain IPAM akan dilakukan dalam periode 5 tahun dengan tahun operasional dimulai pada tahun 2019. Dalam kurun waktu tersebut dilakukan proyeksi penduduk dan proyeksi kebutuhan air sehingga diketahui bahwa kapasitas IPAM tambahan yang dibutuhkan adalah 120 l/detik. Pengambilan air sebanyak 120 l/detik dari hulu sungai Cimahi yang merupakan sumber air baku air minum adalah 13,6 % dari debit sungai sehingga memenuhi persyaratan pemanfaatan air yang disyaratkan. Air baku yang diambil di hulu sungai memiliki kualitas air baku yang relatif baik yang memenhi baku mutu air baku air minum. Terdapat 3 parameter kualitas air baku air minum yang tidak sesuai dengan baku mutu air minum yaitu kekeruhan, besi, dan warna. Sehingga ketiga parameter tersebut yang menjadi dasar dalam perancangan konfigurasi pengolahan. Didasarkan pada kualitas air baku air minum, 3 alternatif pengolahan yang kemudian dipilih menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dan terpilihlah alternatif 1 (satu). Setiap unit dari alternatif 1 dihitung dimensinya dan hasilnya menunjukkan bahwa pengembangan membutuhkan ±950 m2. Luas IPAM eksisting dapat memenuhi kebutuhan ini tanpa diperlukan perluasan lahan. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah Rp19,6 milyar.