Industri pengecoran logam merupakan salah satu sektor industri dengan laju tingkat kecelakaan yang tinggi. Data OSHA (2013) menunjukkan tingkat rata-rata laju kecelakaan dan cidera di industri pengecoran logam sebesar 11,3 per tahun menempati 3 besar sektor yang memiliki rata-rata laju kecelakaan tertinggi. Faktor kesalahan manusia (human error) pada proses produksi pengecoran logam merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan kerja di industri pengecoran logam (Hsu, 1999). Human Reliability Assessment (HRA) digunakan untuk menganalisa tingkat keandalan manusia terhadap suatu kejadian akibat human error (Spurgin dkk, 1987). Hasil penelitian dengan menggunakan metode SHERPA menunjukkan bahwa potensi kesalahan manusia akibat action error sebesar 48 potensi kesalahan, selanjutnya nilai keandalan manusia (HRI) dengan menggunakan metode HEART bernilai antara 0,1–0,9 di seluruh area departemen melting dengan HRI terkecil ditemukan pada area pelelehan logam yaitu sebesar 0,13. Pada penelitian ini ditemukan bahaya di departemen melting yaitu karena mesin, kurangnya perbaikan komponen keselamatan mesin, sempitnya ruang kerja, paparan (panas, debu, asap, abu, dan sinar), dan kebakaran. Penyebab human error yaitu faktor manajemen, faktor pekerja, faktor lingkungan dan faktor peralatan. Rekomendasi perbaikan kesalahan manusia yaitu dengan perbaikan pengawasan tingkat manajemen dan supervisi penambahan komponen perbaikan mesin, serta penambahan maupun perbaikan visual display