digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan energi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya perkembangan kebutuhan manusia. Salah satu kebutuhan energi yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok masyarakat adalah energi listrik. Di Indonesia masih banyak terdapat desa-desa yang belum dialiri listrik terutama di daerah terpencil. Hal itu terjadi karena sulitnya akses untuk mencapai desa tersebut dan biaya untuk instalasi listrik menjadi sangat besar. Disamping itu, Indonesia memiliki potensi sumber daya air nomor lima terbesar di dunia. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi yang ada sudah selayaknya kita mengembangkan potensi energi air yang besar ini agar termanfaatkan secara optimal. Salah satunya adalah dengan penyediaan daya air untuk dijadikan energi listrik melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM). Laporan tugas akhir ini akan menjelaskan perencanaan desain suatu pembangkit listrik tenaga minihidro di daerah Desa Cihikeu, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perencanaan pembangkit listrik diawali dengan melakukan analisis hidrologi guna mendapatkan debit banjir dan debit andalan berdasarkan pengolahan data hujan dan data klimatologi. Dari hasil analisis hidrologi, didapatkan debit andalan dengan metode NRECA sebesar 3,12 m3/s dengan keandalan 65% dan debit banjir dengan metode SCS sebesar 598 m3/s untuk periode ulang 100 tahun. Dari analisis tata letak PLTM berdasarkan data topografi, didapatkan hasil tinggi jatuh sebesar 151,956 m dengan memperhitungkan kehilangan energi di seluruh bangunan hidrolik sebesar 13 m sehingga tinggi jatuh efektif menjadi sebesar 138,956 m. PLTM Cirompang ini menghasilkan daya sebesar 3,615 MW dengan jenis turbin Francis berjumlah 2 buah. Kemudian pekerjaan dapat dilanjutkan menuju perencanaan dimensi bangunan. Dimensi bangunan yang dihitung antara lain kolam penenang, pipa pesat, pemilihan turbin pada rumah pembangkit, dan saluran pembuang. Dengan menggunakan seluruh hasil pengolahan data yang sudah dilakukan sebelumnya, didapatkan dimensi bangunan untuk kolam penenang dengan lebar 6 m, panjang 12 m, dan tinggi penampang 6,4 m. Sedangkan untuk pipa pesat sepanjang 2750 m didesain dengan diameter 1,8 m dan tebal 9 mm. Dan untuk saluran pembuang sepanjang 88 m didapatkan dimensi lebar 1,3 m dan tinggi penampang 1,2 m. Pengecekan stabilitas daya dukung tanah dilakukan untuk semua bangunan dan hasilnya dinyatakan bahwa seluruh bangunan dalam kondisi yang aman. Dari segi biaya, pembangunan PLTM Cirompang memerlukan biaya konstruksi sebesar Rp 43,71 Milyar dan biaya operasi dan pemeliharaan sebesar Rp 872,473 juta/tahun.