PDAM Kota Bandung merupakan perusahaan daerah yang bergerak dalam
pengolahan dan penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di
Kota Bandung. Salah satu sumber air baku PDAM adalah dari air permukaan
diantaranya Hulu Sungai Cikapundung dengan daerah intake Dago Bengkok dan
Bantar Awi serta Hulu Sungai Cisangkuy dengan daerah intake Cikalong. Namun
pada saat ini kualitas air sungai dari waktu ke waktu semakin menurun karena
buangan dari aktivitas manusia. Bahkan daerah hulu sungai sebagai intake air baku
diduga sudah tercemar juga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengukur kualitas air sungai di daerah intake untuk mengetahui pencemaran yang
terjadi. Penelitian ini dilakukan di ketiga intake PDAM yaitu Dago Bengkok, Bantar
Awi, dan Cikalong dengan melihat variasi waktu weekend dan weekday serta dalam 1
hari dilakukan pengambilan sampel 3 kali yaitu pagi, siang, dan sore. Parameter yang
diukur yaitu parameter fisik, kimia dan biologi diantaranya pH, DO, temperatur,
kekeruhan, BOD, COD, total coliform, E.coli, total mikroba, ammonia, nitrat, dan
total fosfat. Setelah mengetahui hasil dari uji laboratorium dibandingkan dengan PP
82 Tahun 2001 untuk kelas I. Dari hasil pengukuran untuk ketiga intake parameter
yang di atas baku mutu kelas I adalah BOD, COD, total coliform, ammonia dan total
fosfat. Ketiga intake menunjukkan nilai COD berkisar 40-50 mg/l, BOD 6-11 mg/l,
total coliform 100.000-500.000 JPT/100 ml, ammonia 0,1-0,7 mg/l dan total fosfat
0,1-0,6. Jika dibandingan ketiga intake, Dago Bengkok adalah intake yang hasil
pengukurannya menunjukkan jumlah parameternya paling banyak yang melebihi
baku mutu kelas I. Dari hasil pengukuran diatas dapat dikatakan bahwa secara umum
sumber limbah yang masuk Sungai Cisangkuy dan Sungai Cikapundung adalah
limbah domestik, pertanian, dan peternakan.