PT Komatsu Indonesia merupakan perusahan yang bergerak dibidang remanufaktur yang berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung-Cilincing Jakarta Utara dan melakukan remanufaktur untuk Engine, Power Line Ckomponent, Pinton Pump and Motor, dan sub Ckomponent.
PT Komatsu Indonesia (plant remanufacturing) saat ini kesulitan dalam mengelola ketersediaan komponen. Hal ini ditunjukkan dengan adanya permasalahan overstock dan stock out terutama komponen 5C yaitu Cylinder head (CH), Cylinder block (CB), Crankshaft (CR), Connection Rod (CCR), dan Camshaft (Cs). Fenomena yang terjadi disebabkan karena belum adanya kebijakan inventori remanufaktur untuk menentukan ukuran pemesanan dan cadangan pengaman komponen. Kondisi ini menjadi semakin kompleks dengan tingginya fluktuasi kebutuhan komponen dan komponen yang dapat digunakan kembali. Saat ini, perusahaan hanya melakukan kebijakan inventori berdasarkan sistem manufaktur yang tidak mempertimbangkan komponen yang dapat digunakan kembali, sehingga kebijakan inventori yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi di PT Komatsu Indonesia saat ini. Dengan demikian, diperlukan sebuah metode kebijakan inventori yang mempertimbangkan adanya parameter jumlah komponen yang dapat digunakan kembali untuk meminimasi total ongkos inventori.
Model yang dijadikan rujukan untuk permasalahan ini adalah formulasi model remanufaktur yang dikembangkan oleh Muckstadt & Isaac (1981). Model ini hanya dapat digunakan untuk mengelola komponen per-individu. Dari Perhitungan model ini, diperoleh total ongkos inventori CH sebesar Rp 15.664.412 sampai Rp.22.252.363 per daerah, CB sebesar Rp 125.658.304 sampai Rp 218.616.861 per daerah, CR sebesar Rp 28.654.533 sampai Rp 49.960.019 per daerah, CS left sebesar Rp 4.520.349 sampai Rp 7.327.498 per daerah, CS right sebesar Rp 4.664.580 sampai Rp 7.085.243 per daerah, CCR left sebesar Rp 4.674.034 sampai Rp 9.597.571 per daerah, dan CCR right sebesar Rp 4.674.034 sampai Rp 9.597.571 per daerah dalam satu periode.