Software house merupakan segmen industri kecil yang terus berkembang di Indonesia terutama beberapa tahun belakangan ini. Perkembangan yang begitu pesat tersebut menyebabkan beberapa lembaga independen dan pemerintahan mencoba menciptakan peluang yang bisa dimanfaatkan software house Indonesia (terutama Bandung). Akan tetapi, kenyataannya masih banyak software house yang mengalami kesulitan memperoleh dana, ide, atau pun bantuan pemerintah agar meghasilkan produk yang lebih inovatif. Hal ini ironis karena solusi untuk menghadapi masalah tersebut sebenarnya sudah difasilitasi oleh lembaga-lembaga terkait. Hal ini menunjukan terdapat permasalahan dalam internal software house yang menghambat perkembangan inovasi. Kurang tanggap dan ketidakberanian dalam pengambilan risiko merupakan simptom dari permasalahan yang dialami oleh masing-masing software house. Simptom tersebut bisa dijelaskan dengan perbedaan kualitas kewirausahaan yang dimiliki oleh masing-masing software house. Berdasarkan penelitian Praag & Versloot (2007), Grants et al. (2006), dan Grinstein (2007) diketahui bahwa kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan inovasi dalam suatu perusahaan. Selain itu, kewirausahaan juga memiliki pengaruh positif terhadap inovasi melalui intervensi orientasi pasar. Oleh karena itu, penelitian ini membahas hubungan yang ditimbulkan kewirausahaan terhadap pengembangan inovasi dan pengaruh intervensi orientasi pasar di software house Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode pengolahan Partial Least Square, dengan jumlah sample sebanyak 31 responden. Responden dalam penelitian ini adalah seorang representatif dari masing-masing software house di Bandung yang memenuhi syarat penelitian. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan gabungan antara indikator penelitian sebelumnya dengan kondisi aktual yang terjadi sekarang ini dan sebanyak 64 item pernyataan/indikator digunakan dalam penelitian ini. Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini diantaranya kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan inovasi dan orientasi pasar. Akan tetapi, orientasi pasar memiliki pengaruh negatif terhadap inovasi. Model dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan oleh software house di Bandung terutama dalam mengembangkan kualitas kewirausahaan yang memiliki banyak potensi dan sebagai pertimbangan dalam menerapkan budaya orientasi pasar yang berpotensi menurunkan kualitas inovasi yang dihasilkan.