digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam tahapan eksplorasi minyak dan gas, kerap kali zona yang dianggap reservoir yang potensial belum tentu mengandung hidrokarbon. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya jarak batuan induk atau source rock yang terlalu jauh dengan reservoir. Oleh karena itu diperlukan studi identifikasi source rock untuk penilaian prospek dan resiko dari petroleum play suatu daerah. Pada tahap lanjut, studi identifikasi source rock ini juga dapat dipadukan dengan penilaian indeks kegetasan batuan source rock untuk menilai source rock yang berpotensi sebagai reservoir nonkonvensional. Penelitian ini dilakukan pada subcekungan Jambi yang terletak pada Provinsi Jambi. Berdasarkan petroleum sistem daerah sub-cekungan Jambi, source rock berada pada formasi Lahat dan Talangakar. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi formasi Talangakar sebagai source rock dengan mengintegrasikan data geokimia, analisa petrofisika serta metode inversi seismik. Karakteristik batuan induk yang diinginkan adalah zona dengan kandungan Total Organic Carbon (TOC) dari baik hingga sangat baik (>1%) dan maksimum temperatur diatas 435 OC serta indeks kematangan yang direpresentasikan oleh pantulan vitrinit lebih besar atau sama dengan 0.6% (Peter dan Cassa, 1991). Berdasarkan analisa geokimia, formasi Talangakar mengandung potensi TOC di kisaran 0.3% hingga 2.14%, suhu maksimum secara rata-rata berada di atas 435OC dan persen pantulan vitrinite (%Ro) berada pada rentang 0.5- 1.21%. Analisa kualitatif petrofisika menunjukkan bahwa Talangakar memiliki tren nilai gamma-ray yang tinggi yang diinterpretasikan sebagai dominasi litologi serpih. Tren nilai resistivitas yang meningkat pada zona target merepresentasikan adanya proses pematangan materi organik (Morel, 1999). Dengan menggunakan data seismik serta log TOC yang dihitung dengan metode Passey dan Schmocker, didapatkan distribusi nilai TOC secara lateral dengan mengkorelasikan nilai TOC dengan impedansi akustik pada formasi Talangakar. Dari korelasi AI dan TOC, nilai TOC tinggi berkorelasi dengan nilai impedansi yang rendah. Pendekatan ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengidentifikasi persebaran lateral dari batuan induk pada penampang seismik.