digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seringkali kesadaran dalam melestariakan ekosistem alami di perkotaan tidak mendapat perhatian yang serius dalam rangka penataan dan pemanfaatan ruang kota. Menjaga hubungan manusia dengan alam merupakan kebutuhan yang fundamental dan dapat memberi dampak yang signifikan terhadap kualitas kehidupan masyarakat kota. Dengan tingginya kualitas keberagaman hayati di kawasan perkotan dapat memberi keuntungan, yang sudah jelas adalah secara ekologis (air yang bersih, udara yang segar) dan juga secara ekonomis karena meningkatkan nilai properti di sekitar dan peluang rekreasi. Kota Palangka Raya, ibukota dari Provinsi Kalimantan Tengah, terbelah oleh sungai yaitu oleh Sungai Kahayan, yang menjadi identitas dan kebanggaan kota tersebut. Namun kondisi kawasan tepi sungai dan lahan basah yang termasuk dalam ekosistem alami perkotaan, saat ini tidak terjaga dan tidak dapat menjalankan fungsi ekologisnya dengan baik akibat terakuisi oleh pertumbuhan permukiman informal yang berdiri di tepi Sungai Kahayan. Akibatnya kawasan ini menjadi kawasan yang kumuh akibat pola hidup penduduk yang hidup di permukiman informal tersebut, yang menjadikan sungai menjadi “halaman belakang” dan sungai menjadi terisolir dari masyarakat Kota Palangka Raya. Apabila kawasan ini dikembangankan dengan perancangan dan perencanaan yang baik dengan landasan kesadaran lingkungan, kawasan ini mampu mengembalikan sungai sebagai identitas kota dan memberi pertambahan nilai secara ekonomi, sosial-budaya, estetika kota, dan ekologi. Dalam PERMEN PU 05/PRT/M/2008 dan RDTR Kota Palangka Raya, kawasan perancangan merupakan kawasan yang pemanfaatannya menjadi ruang terbuka hijau dan fungsi-fungsi untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, keolahragaan, pariwisata dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai. Melalui perancangan lanskap di proyek akhir ini bertujuan untuk menemukan keseimbangan antara fungsi ekologis kawasan tepian sungai dengan ruang terbuka pubik pada tepi Sungai Kahayan di Palangka Raya. Solusi desain adalah perwujudan dari representasi identitas sosial-budaya setempat dan peningkatan fungsi ekologis sungai serta lahan basah, yang dapat memberikan kualitas lingkungan hidup yang baik bagi masyarakat perkotaan. Dengan begitu pemanfaatan kawasan ini dapat menjadi infrastruktur yang memenuhi kebutuhan ruang terbuka publik, rekreasi, dan peningkatan estetik kota, dengan program yang dinamis di kawasan sepanjang tepian Sungai Kahayan di Palangka Raya. Adapun permasalahan yang ada di kawasan ini adalah berada pada dataran banjir yang selalu tergenang, kurangnya keberagaman flora di kawasan, aliran buangan limpasan air perkotaan yang melewati kawasan perancangan, serta kawasan ini juga merupakan kawasan ekosistem sensitif. Hasil rancangan akan meliputi rencana tapak taman tepi Sungai Kahayan, detail setiap area seperti Plaza Tugu Sukarno, dermaga, area taman komunitas, wetland lodges, constructed wetland beserta sistem dan pemilihan tanamannya.