Kegiatan logistik maritim di Indonesia tidak dapat terlepas dari keputusan untuk memilih rute pelayaran, jenis kapal, dan jumlah kapal. Keputusan tersebut mempengaruhi biaya logistik maritim yang dapat berdampak pada nilai jual produk dan daya saing. Kristiana (2016) telah mengembangkan model simulasi perhitungan biaya logistik maritim yang dapat digunakan untuk memilih rute pelayaran, jenis kapal, dan jumlah kapal. Kristiana (2016) membandingkan skenario berupa jaringan yang terdiri dari set-set rute pelayaran beserta jenis dan jumlah kapal yang digunakan. Dalam model Kristiana (2016), algoritma yang dikembangkan masih spesifik untuk skenario tertentu dan input model dilakukan dengan manual, serta belum user-friendly. Selain itu, model matematis hanya dapat memberikan solusi dan masih membutuhkan judgement manusia untuk menjadi sebuah keputusan. Maka pada penelitian Tugas Akhir ini dirancang suatu sistem pendukung keputusan yang berinteraksi dengan manusia dengan menampilkan kebutuhan input model, menjalankan model simulasi Kristiana (2016), hingga memberikan hasil perhitungan dan usulan keputusan dengan tampilan yang user-friendly serta mengakomodasi skenario yang fleksibel.
Perancangan sistem pendukung keputusan dimulai dengan mengkaji sistem, menyusun bagan alir pengambilan keputusan, dan mengidentifikasi kebutuhan pengguna atas rancangan sistem. Selanjutnya, dirancang konseptual sistem dalam subsistem manajemen model, subsistem manajemen data, dan subsistem antarmuka. Model acuan yang digunakan adalah model Kristiana (2016), sedangkan rancangan basis data dilakukan dengan pendekatan model driven. Kemudian, dibentuk rancangan operasional sistem pendukung keputusan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dengan fitur Visual Basic for Application dan MATLAB. Rancangan sistem pendukung keputusan diuji coba dari sisi algoritma, penggunaan, dan pemenuhan kebutuhannya. Hasilnya adalah algoritma telah sesuai, penggunaan tidak bermasalah, dan kebutuhan telah terpenuhi. Partisipan juga menilai tampilan sistem telah cukup user-friendly.
Implementasi rancangan sistem pendukung keputusan membutuhkan persiapan sumber daya manusia dengan syarat tertentu serta pelatihan untuk penggunaan sistem pendukung keputusan. Penggunaan SPK dapat mempersingkat waktu pengambilan keputusan, menghilangkan kesalahan perhitungan, membantu pengambilan keputusan pada keadaan yang berbeda-beda dengan waktu dan biaya yang hemat, dan mempertimbangkan judgement sehingga keputusan menjadi lebih baik