Nikel adalah logam berat yang memiliki potensi bahaya terhadap
kesehatan seperti gangguan pernapasan dan kanker. Salah satu teknologi yang
dikembangkan untuk menyisihkan nikel dari air limbah adalah dengan
menggunakan proses presipitasi yang dikenal dengan proses yang memiliki biaya
operasional rendah, penanganan yang mudah serta memiliki efisiensi penyisihan
yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan
untuk menentukan tipe presipitasi yang dapat memberikan efisiensi penyisihan
nikel paling baik pada air limbah hasil pembuatan plat cetak yang berasal dari
industri percetakan. Selain itu kondisi lingkungan seperti pH dan dosis optimum
yang mempengaruhi proses presipitasi juga turut dipelajari. Penelitian ini
menggunakan 3 tipe proses presipitasi, yaitu tipe presipitasi hidroksida, tipe
presipitasi karbonat dan tipe ko-presipitasi hidroksida menggunakan senyawa Fe.
Uji dilakukan pada limbah sintetis yang memiliki kandungan nikel sebesar 500
ppm. Hasil tipe presipitasi dengan efisiensi paling tinggi pada uji limbah sintetis
akan diterapkan pada air limbah asli dengan konsentrasi nikel awal sebesar 3317
ppm. Kandungan nikel akhir diukur setelah metode Jar Test (pengadukan cepat :
100 rpm selama 1 menit; pengadukan lambat : 60 rpm selama 10 menit) dan
sedimentasi selama 2 jam yang sebelumnya didahului dengan proses penambahan
reagen serta penyesuaian pH. Kandungan nikel diukur dengan menggunakan
Atomic Absorption Spechtrofotomethry (AAS). Berdasarkan hasil penelitian, tipe
presipitasi yang memiliki efisiensi penyisihan nikel paling tinggi adalah tipe kopresipitasi
menggunakan senyawa Fe dengan pH optimum 10 dan rasio dosis
optimum sebesar 1 : 1 yang memberikan efisiensi pada limbah sintetis sebesar
99,96% dan efisiensi pada limbah asli sebesar 99,93%.