digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kinerja dua persimpangan dalam jaringan jalan dengan metode koordinasi simpang dengan indikator kinerja berupa panjang antrean dan waktu tempuh perjalanan, selain akan dilakukan simulasi penyelenggaraan ruang henti khusus sepeda motor dengan indikator kinerja yang akan ditinjau yaitu waktu tempuh perjalanan, tundaan, dan okupansi sepeda motor pada ruang henti khusus. Penyusunan model mikrosimulasi pada penelitian ini dibantu dengan software VISSIM 9 versi 9.007. Hasil model mikrosimulasi untuk skenario koordinasi simpang menghasilkan koreksi offset eksisting sebesar 34 detik menjadi 23 detik. Kinerja persimpangan terkoordinasi dengan parameter panjang antrean menunjukan perbaikan kinerja pada pendekat utara Simpang Cikapayang mengalami pengurangan panjang antrean sebesar 19.90% untuk panjang antrean rata-rata dan 21,24% untuk panjang antrean maksimal, pada pendekat lain terjadi peningkatan dan penuruan panjang antrean bervariasi antara 3%-10%. Pada Simpang Sulanjana panjang antrean pendekat Timur mengalami penurunan sebesar 12,19% dan 13,30%, pada pendekat Barat antrean rata-rata bertambah 0,60% dan antrean maksimal berkurang 8,73%, pada pendekat Utara panjang antrean bertambah 2,97% dan 2,76%, pendekat Selatan panjang antrean berkurang sebesar 3,37% dan 9,13%. Hasil simulasi penyelenggraan ruang khusus sepeda motor menunjukan hubungan antara panjang dimensi ruang henti khusus dengan okupansi, tundaan dan arus lalu lintas, berdasarkan data tersebut hasil simulasi menunjukan pengaruh ruang henti khusus hanya berdampak pada mobil penumpang yang berbanding lurus dimana semakin panjang dimensi ruang henti maka tundaan mobil penumpang semakin besar dan arus mobil penumpang menjadi semakin kecil, dampak bagi sepeda motor menunjukan perubahan yang tidak terlalu signifikan hal ini karena model yang dibangun hanya memodelkan perilaku dari stopline untuk ruang henti bukan model ruang prioritas bagi pengendara sepeda motor, selain itu faktor perilaku pengendara sepeda motor dalam mencapai ruang henti khusus tidak bisa dimodelkan sempurna.