digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan baja nasional cenderung meningkat tiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang beranjak naik. Pada tahun 2013 kebutuhan baja nasional sebesar 12,7 juta ton yang 8,4 juta ton atau sekitar 66% diimpor. Di sisi lain Indonesia mempunyai sumber daya alam bijih besi yang melimpah. Menurut data Pusat Sumber Daya Geologi tahun 2016, sumberdaya bijih besi Indonesia didominasi oleh bijih besi laterit dengan sumberdaya sekitar 2.806 juta ton, sedangkan sumberdaya bijih besi primer dan pasir besi masing-masing adalah 2.079 juta ton dan 18 juta ton. Namun, bijih besi laterit masih mengandung sejumlah pengotor sehingga diperlukan penelitian untuk meningkatkan kadarnya. Peningkatan kadar bijih besi laterit dapat dilakukan dengan menggunakan metode pemanasan tanpa penambahan zat aditif dan menggunakan zat aditif natrium karbonat kemudian proses konsentrasinya menggunakan magnetic separator. Percobaan pemanasan tanpa zat aditif dilakukan dengan variabel suhu pemanasan 600, 700, 800 dan 900oC, waktu pemanasan 30, 60, 90 dan 120 menit, waktu penggerusan dengan planetary ball mill 0, 2, 4 dan 6 menit, serta intensitas magnet 830, 1100, 1500 dan 1900 Gauss. Percobaan pemanasan dengan penambahan zat aditif natrium karbonat dilakukan pada suhu pemanasan 900oC selama 60 menit dengan variabel dosis natrium karbonat 3, 5, 7 dan 10%, waktu penggerusan dengan ring mill 0,5; 1; 1,5 dan 2 menit serta intensitas magnet 830, 1100, 1500 dan 1900 Gauss. Bijih besi laterit asal Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan bersifat magnetik kuat. Bijih besi laterit didominasi oleh goethite (FeOOH), hematit (Fe2O3), gibbsite (Al(OH)3) dan sedikit magnetit (Fe3O4). Bijih besi laterit (raw ore) mengandung Fe 42,68% dan setelah pemanasan menjadi 50,86% Fe. Hasil percobaan pemanasan bijih besi laterit tanpa penambahan zat aditif didapatkan kadar konsentrat 51,12% Fe dengan recovery 96,96% pada kondisi percobaan suhu pemanasan 700oC, waktu pemanasan 30 menit, waktu penggerusan menggunakan planetary ball mill 4 menit dan intensitas magnet 1500 Gauss. Hasil percobaan pemanasan bijih besi laterit dengan penambahan zat aditif natrium karbonat didapatkan kadar konsentrat 53,28% Fe dengan recovery 89,34% pada kondisi percobaan suhu pemanasan 900oC, waktu pemanasan 60 menit, dosis natrium karbonat 7%, waktu penggerusan menggunakan ring mill 1,5 menit dan intensitas magnet 1100 Gauss.